Divertikulitis adalah perubahan anatomi gastrointestinal yang umumnya terjadi di dinding usus besar. Kondisi ini terjadi pada 10-25% pada penderita divertikulosis. Klasifikasi dari penyakit ini dapat dibagi menjadi akut, kronis, dengan komplikasi, dan tanpa komplikasi. Patofisiologi divertikulitis adalah ketika divertikula kolon meradang. Peradangan divertikula terjadi ketika kotoran kecil dan keras melewati usus besar. Orang dengan divertikulitis biasanya mengalami nyeri abdomen intermiten di kuadran kiri bawah, namun, nyeri perut juga dapat terjadi di kuadran kanan bawah berdasarkan divertikulitis pada populasi Asia. Sembelit dan diare juga sering terjadi. Selanjutnya, pada evaluasi fisik nyeri tekan untuk palpasi di kuadran perut yang meradang. Divertikulitis dapat didiagnosis secara klinis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Namun, hasilnya bisa tidak akurat pada 24-68% kasus karena manifestasi klinisnya mungkin mirip dengan diagnosis banding lainnya. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium dan radiologi sangat penting untuk menunjukkan hasil yang akurat. Pemeriksaan laboratorium umumnya ditemukan leukositosis, peningkatan laju endap darah (LED) dan protein C-reaktif (CRP). Pilihan radiologis untuk mendiagnosis divertikulitis adalah CT scan abdomen dan panggul, USG, dan MRI. Penatalaksanaan divertikulitis tanpa komplikasi adalah terapi antibiotik. Sedangkan jika terapi antibiotik tidak dapat mengatasi divertikulitis, dapat dilakukan pembedahan.