Manajemen hipertensi secara individual masih dianggap belum cukup efektif dalam meningkatkan keteraturan pengobatan penderita. Program pencegahan hipertensi berbasis keluarga diharapkan mampu mengatasi masalah keteraturan pengobatan, pencegahan komplikasi dan meningkatkan perubahan gaya hidup ke arah yang lebih sehat. Sebuah Rukun Warga (RW) di Penjaringan dibina dalam program komprehensif BERANI (BERsama melawaN hipertensI) yang mengikutsertakan puskesmas, kader kesehatan, akademisi dan keluarga penderita hipertensi. Sebanyak 178 rumah tangga dengan penderita hipertensi dari 631 rumah tangga terdaftar setuju mengikuti kegiatan program. Selain itu, rumah tangga tanpa penderita hipertensi (n=453) juga difasilitasi dalam kegiatan skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) berkelanjutan untuk penduduk usia 15 tahun ke atas melalui pos pelayanan terpadu. Monitoring tekanan darah, keteraturan pengobatan, pencatatan aktivitas fisik dan evaluasi diet tinggi serat di lakukan oleh kader kesehatan pada keluarga hipertensi tiap bulannya. Setelah dua bulan berjalan, peningkatan monitoring tekanan darah, frekuensi makan sayur buah dan aktivitas fisik sesuai dengan target yang ditetapkan. Keteraturan pengobatan belum mencapai target meskipun peningkatan terjadi di bulan kedua. Peserta pos pemeriksaan terpadu sebagai pos skrining untuk rumah tangga tanpa hipertensi juga mencapai target bulanan yang telah ditetapkan. Dukungan kepala wilayah, kader kesehatan dan pusat kesehatan masyarakat setempat sangat bermakna dalam keberhasilan program. Pendekatan keluarga efektif dalam meningkatkan monitoring tekanan darah penderita, mendukung keteraturan berobat serta meningkatkan pola hidup yang lebih sehat.Manajemen hipertensi secara individual masih dianggap belum cukup efektif dalam meningkatkan keteraturan pengobatan penderita. Program pencegahan hipertensi berbasis keluarga diharapkan mampu mengatasi masalah keteraturan pengobatan, pencegahan komplikasi dan meningkatkan perubahan gaya hidup ke arah yang lebih sehat. Sebuah Rukun Warga (RW) di Penjaringan dibina dalam program komprehensif BERANI (BERsama melawaN hipertensI) yang mengikutsertakan puskesmas, kader kesehatan, akademisi dan keluarga penderita hipertensi. Sebanyak 178 rumah tangga dengan penderita hipertensi dari 631 rumah tangga terdaftar setuju mengikuti kegiatan program. Selain itu, rumah tangga tanpa penderita hipertensi (n=453) juga difasilitasi dalam kegiatan skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) berkelanjutan untuk penduduk usia 15 tahun ke atas melalui pos pelayanan terpadu. Monitoring tekanan darah, keteraturan pengobatan, pencatatan aktivitas fisik dan evaluasi diet tinggi serat di lakukan oleh kader kesehatan pada keluarga hipertensi tiap bulannya. Setelah dua bulan berjalan, peningkatan monitoring tekanan darah, frekuensi makan sayur buah dan aktivitas fisik sesuai dengan target yang ditetapkan. Keteraturan pengobatan belum mencapai target meskipun peningkatan terjadi di bulan kedua. Peserta pos pemeriksaan terpadu sebagai pos skrining untuk rumah tangga tanpa hipertensi juga mencapai target bulanan yang telah ditetapkan. Dukungan kepala wilayah, kader kesehatan dan pusat kesehatan masyarakat setempat sangat bermakna dalam keberhasilan program. Pendekatan keluarga efektif dalam meningkatkan monitoring tekanan darah penderita, mendukung keteraturan berobat serta meningkatkan pola hidup yang lebih sehat.