Patient satisfaction: Public vs. private hospital in Central Sulawesi, Indonesia

Utilization of The Mobile Application of National Health Insurance (JKN) To Increase The Effectiveness of Services BPJS Insurance In Sibolga

“…He also said that the JKN Mobile Application is actually very helpful for BPJS users, especially in a pandemic like this, they don't have to leave the house, it's just that system errors often occur on the application so they cannot be used and inevitably have to come directly to the BPJS Health Office. Similar research is related to the effectiveness and efficiency of quality services (Mutiarasari et al, 2021) said that in realizing a quality, competitive health service institution. All of these services always strive to gain public trust by organizing an efficient, effective and quality health service system in the context of quality control and cost control.…”

“…BPJS Health cannot be said to be efficient because it must be more effective in health services, whether it is in terms of direct service or using an application. Therefore, it is very necessary to evaluate BPJS Health services so that the level of participant satisfaction can be known (Mutiarasari et al, 2021).…”

Perkembangan Rumah Sakit di Indonesia di Era Disruptif

“…Industri rumah sakit juga masih mengalami beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Peningkatan standar rumah sakit harus terus disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi bahkan situasi perekonomian dan perkembangan masalah kesehatan; masalah ketidakmerataan sarana dan prasarana antara pulau Jawa dan Sumatera dengan daerah lainnya yang di sisi lain penambahan jumlah RS baik dari swasta maupun pemerintah merupakan poin penting dalam perkembangan rumah sakit di Indonesia (Mutiarasari et al 2021;Pasinringi et al 2021).…”

“…Pemerintah Indonesia bertujuan melakukan berbagai peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana infrasttruktur kesehatan di Indonesia yang bertujuan supaya rakyat Indonesia semua mempunyai kemudahan dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang diberikan pemerintah yang berkualitas, adil dan merata (BKKBN 2019; Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI 2020;Hasan and Putra 2018;Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2019;Kependudukan et al 2018;Komisi Akreditasi Rumah Sakit 2017;Mutiarasari et al 2021;Sulistio and Albar 2016). Pencapaian keinginan tersebut telah dilakukan dengan baik melalui bermacam-macam usaha pembangunan baik infrastruktur, kualitas dan kuantitas tenaga medis maupun non medis, sistem informasi kesehatan yang moderen, akses, proses pelayanan kesehatan dan sikap profesional yang ditunjukkan berbagai pihak yang terlibat dalam layanan rumah sakit (Komisi Pengawas Persaingan Usaha 2020; Kurnia et al 2017;Lopes, Braga, and Santos 2021;Mutiarasari et al 2021;Pacheco Barzallo et al 2021;Weissman and Spragens 2012) Perubahan pola kualitas dan efisiensi rumah sakit dari waktu ke waktu terus dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Indonesia dengan memgeluarkan berbagai kebijakan yang mendorong agar rumah sakit baik milik pemerintah maupun milik pemerintah daerah untuk terus berbenah diri. Berbagai regulasi dari pemerintah semakin diperketat dan diperluas cakupannya yang mendorong pihak rumah sakit dalam hal ini pihak manajemen agar mencari strategi yang tepat dalam mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit agar dapat memenuhi tuntutan masyarakat di era disruptif ini (Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI 2020; Kemenkes RI 2020; Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2019; Komisi Akreditasi Rumah Sakit 2017).…”

“…Berbagai upaya pemerintah maupun swasta dalam melakukan berbagai perombakan pada rumah sakit yang dimiliki tidak hanya untuk bagian dari upaya agar lolos akreditasi ataupun berbagai penilaian yang dilakukan berbagai lembaga terkait; namun hal tersebut tentunya adalah dalam rangka meningkatkan kepuasan konsumen dalam hal ini adalah masyarakat sebagai klien penerima layanan (Hasan and Putra 2018;Imran and Ramli 2019;Kurnia et al 2017;Widya Astari, Noviantani, and Simanjuntak 2021). Bahkan kepuasan tidak hanya berfokus kepada pelayanan asuhan kesehatan yang diberikan tetapi bagaimanapun juga pasien dan keluarga agar memiliki safety selama berada di rumah sakit (Castro Rodríguez et al 2021;Kim and Han 2012;Mutiarasari et al 2021;Reiling, Hughes, and Murphy 2008;Salawati 2020;Widiasari et al 2019).…”