Head lice infestation with pediculosis capitis is a serious problem that is not well- respected in Indonesia. Most Indonesians tend to let pediculosis capitis multiply on their heads. This head lice infestation causes problems with a lack of focus due to head lice activity. The most effective eradication of head lice is by using chemical pediculosides. Soursop leaves contain many secondary metabolites which have potential as bioinsecticides which can be used as pediculosides (head lice eradication). This study aims to determine the effect of soursop leaf extract on the mortality rate of pediculosis capitis. This study used a Quasy Experiment Time Series Design using a purposive sampling technique. The hypothesis test uses the One Way Annova statistical test with a significance level of α <0.05. The study showed that 56 pediculosis capitis tails were divided into 4 treatments and 3 repetitions, namely not given soursop leaf extract (K0), given soursop leaf extract with a trial time of 5 minutes (P1), given soursop leaf extract with a trial time of 10 minutes (P2). was given soursop leaf extract with a trial time of 15 minutes (P3). The results showed that the percentage of pediculosis capitis mortality from the soursop leaf extract treatment, it was known that the highest mortality was in the P2 and P3 treatments of the soursop leaf extract. While the lowest number of deaths occurred in the K0 treatment without using soursop leaf extract at all 0%. The above results show that the number of head lice deaths increases with increasing time used. Based on the research above, soursop leaf extract by direct spraying method on head lice with 5, 10, 15minute observations had an effect on head lice mortality. The higher the observation time studied, the higher the head lice mortality rate. The results show that the mortality rate is higher the longer the time given.
ABSTRAK
Infestasi kutu kepala pediculosis capitis merupakan masalah serius yang tidak ditanggapi dengan baik di Indonesia. Kebanyakan orang Indonesia cenderung membiarkan pediculosis capitis berkembangbiak dikepala mereka. Infestasi kutu kepala ini menyebabkan masalah kurang fokusnya pikiran karena aktifitas kutu kepala. Pemberantasan kutu kepala paling efektif dengan menggunakan pedikulosida kimiawi. Daun sirsak mempunyai banyak kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai bioinsektisida yang dapat digunakan sebagai pedikulosida (pemberantas kutu kepala). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirsak terhadap tingkat mortalitas pediculosis capitis. Penelitian ini menggunakan desain Quasy Eksperimen Time Series Design dengan menggunakan Teknik purposive sampling. Uji hipotesis menggunakan uji statistic Kruskal-Wallis dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Penelitian menunjukkan 56 ekor pediculosis capitis dibagi menjadi 4 perlakuan dan 3 kali pengulangan yaitu tidak diberi ekstrak daun sirsak (K0), diberi ekstrak daun sirsak dengan waktu uji coba 5 menit (P1), diberi ekstrak daun sirsak dengan waktu uji coba 10 menit (P2), diberi ekstrak daun sirsak dengan waktu uji coba 15 menit (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase mortalitas pediculosis capitis dari perlakuan ekstrak daun sirsak, diketahui bahwa kematian tertinggi terdapat pada perlakuan P2 dan P3 ekstrak daun sirsak. Sedangkan jumlah kematian terendah terjadi pada perlakuan K0 dengan tidak menggunakan ekstrak daun sirsak sama sekali 0%. Hasil diatas menunjukkan bahwa jumlah kematian kutu kepala meningkat seiring dengan peningkatan waktu yang digunakan. Berdasarkan penelitian diatas bahwa ekstrak daun sirsak dengan metode penyemprotan langsung pada kutu kepala dengan pengamatan 5,10,15 menit memeberikan pengaruh terhadap mortalitas kutu kepala. Semakin tinggi waktu pengamatan yang diteliti maka semakin tinggi pula tingkat mortalitas kutu kepala. Hasil menunjukan bahwa tingkat mortalitas semakin tinggi apabila waktu yang diberikan semakin lama.