Pelaksanaan Quantum Teaching untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah Dasar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pelaksanaan quantum teaching di SD Irsyaadul Ibaad Lampung Timur. Penelitian ini merupakan penelitian peningkatan dengan melakukan pendekatan kualitatif. Penelitian peningkatan ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan sekolah yang mempunyai alur kegiatan bersiklus yaitu: refkelsi awal perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, refleksi, dan evaluasi. Hasil penelitian yang didapat adalah bahwa dengan pelaksanaan quantum teaching dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Berdasar hasil temuan disarankan bahwa: (1) Program pembinaan guru harus dilaksanakan secara berkelanjutan, terutama berkaitan dengan metode, strategi pembelajaran, serta perkembangan teknologi; (2) Kepala sekolah perlu selalu menjaga motivasi guru dalam mengajar untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan; (3) Guru hendaknya selalu meningkatkan kompetensi pedagogik dan kinerjanya melalui kegiatan di dalam maupun di luar sekolah; (4) Perlu adanya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kompetensi guru.

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DI ERA ZONASI PENDIDIKAN (STUDI KASUS di SMPN 26 SURABAYA)

“…Menurut penelitian Yuli (2018) bahwa strategi peningkatan kompetensi profesional guru yakni dengan strategi formal dengan menugaskan guru untuk mengikuti pendidikan dan latihan, strategi informal yaitu guru dengan keinginan dan usahanya sendiri mengembangkan dirinya yang berhubungan dengan pekerjaan dan jabatannya. Menurut penelitian Ghofur (2016) Standar kompetensi yang terdiri dari empat kompetensi ( pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesionalis ) yang ditetapkan oleh pemerintah sudah mampu untuk mendidik siswa zonasi tetapi dalam kenyataannya kompetensi pedagogiklah yang lebih dominan dipakai di SMPN 26 mengingat sekolah ini sebelum adanya zonasi adalah sekolah berbasis RSBI dan kawasan yang notabenenya anak homogen berkemampuan tinggi serta tingkat ekonomi sosial yang bagus, sehingga untuk mengahadapi siswa zonasi yang heterogen diperlukan penejaman -penajaman pada kompetensi kepribadian, sosial, dan profesionalis agar dapat melayani kebutuhan siswa zonasi dengan baik.…”