Pelatihan budidaya ikan air tawar di Kota Kediri- awa Timur bertujuan untuk mendorong tercapainya program pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan Kampung “Keren” (kreatif dan independen). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode tutorial yang dilaksanakan secara luring dan diikuti oleh 53 peserta pada tanggal 15 sampai dengan 25 Desember 2022. Keberhasilan kegiatan ini diukur melalui evaluasi presensi peserta dan hasil pre-test dan post-test. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan metode kuasi. Hasil yang diperoleh dari PKM ini adalah presensi peserta dalam mengikuti seluruh kegiatan diperoleh angka 95% aktif. Sedangkan berdasarkan hasil pre-test dan post-test terdapat peningkatan nilai pada 1). Keorganisasian dari 5% menjadi 60%, 2) budidaya ikan hias meningkat dari 25% menjadai 95%, 3) budidaya ikan nila dari 10% menjadi 75%, dan 4). Budidaya ikan gurami dari 10% menjadi 75% dan 5). budidaya ikan lele dari 50% menjadi 99%. Follow up dari kegiatan dilakukan dengan memberikan cenderamata berupa satu unit budikdamber, kartu NIB, kartu BPJS ketenagakerjaan, serta memberikan kesempatan kepada peseta yang lolos untuk mengikuti uji kompetensi berstandar BNSP. Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini adalah pelatihan ini sangat bermanfaat bagi peserta. Selain itu, pengetahuan peserta terkait budidaya ikan tawar meningkat secara signifikan. Dari pelatihan ini diharapkan setiap peserta pemula akan menjadi wirausahawan baru dibidang budidaya ikan air tawar serta bagi peserta yang telah memiliki usaha akan tumbuh dan berkembang dalam usahanya, sehingga mampu membentuk cluster wilayah berupa Kampung Ikan Air Tawar. Freshwater fish cultivation training in Kediri City, East Java, aims to encourage the achievement of community empowerment programs to create "Kampung Keren" (creative and independent). The method used in this activity was the tutorial method which was carried out attractively and was attended by 53 participants from 15 to 25 December 2022. The success of this activity was measured through participant presence and the pre-test and post-test results. In addition, data analysis was carried out descriptively with a quasi-method. The results obtained from this PKM are the presence of participants participating in all activities with an active 95% rate. Meanwhile, based on the pre and post-test results, there is an increase in value at 1). Organization from 5% to 60%, 2) ornamental fish farming increased from 25% to 95%, 3) tilapia cultivation from 10% to 75%, 4). Gourami cultivation from 10% to 75%, and 5). catfish farming from 50% to 99%. Follow up on the activities carried out by providing souvenirs in the form of a Budikdamber unit, NIB card, and BPJS Employment card, as well as providing opportunities for participants who pass to take the BNSP standard competency test. The conclusion obtained from this activity is that this training is very beneficial for the participants. In addition, participants' knowledge regarding fresh fish cultivation increased significantly. From this training, it is hoped that each novice participant will become a new entrepreneur in freshwater fish farming. Moreover, participants with a business will grow and develop their business to form a cluster area like a Freshwater Fish Village.