Manajemen penghimpunan zakat,xinfaq,xshadaqah,xdan dana sosial keagamaan lainnya (ZISKA) masih menjadi tantangan yang harus diupayakan oleh amil sehingga potensi dana umat dapat di garap dengan baik. Peningkatan kompetensi Amil zakat sangat dibutuhkan guna memaksimalkan peran zakat menjadi bagian dari problem solver sosial ekonomi masyarakat yang terus berkembang. Pelaksanaan PkM berupa pendampingan manajemen penghimpunan Dana ZISKA bagi amil ini dilakukan di Desa Bener, Kec Tengaran Kab Semarang secara umum berjalan dengan baik. Kegiatan menggunakan siklus deming model dan selanjutnya dilakukan analisis diskriptif. Setiap tahapan disertai monev berkala melalui kuesioner, wawancara dan observasi. Selanjutnya dilakukan analisis diskriptif melalui reduksi data, display dan penarikan kesimpulan. Program ini melibatkan 48 peserta amil dari beberapa unsur lembaga dan unit amil zakat.Hasil kegiatan terdapat sebanyak 71% (30 orang) amil peserta program telah berhasil melakukan pengelolaan penghimpunan dana ZISKA. Ditemukan terdapat instrumen fundraising/ penghimpunan dengan 2 cara yakni direct fundraising (penghimpunan secara langsung) dan indirect fundraising (penghimpunan secara tidak langsung). Resiko penyaluran dana ZISKA di hindari Amil dengan menetapkan program andalan pada masing-masing yaitu program ekonomi, pendidikan, sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Manajemen pengawasan pengelolaan dana zakat dilakukan melalui pengawasan internal dan eksternal.