From 1995 to 2014, Cibeusi Village was well-known among the people of West Java and Indonesia as a producer of souvenir handicraft products. Tourist souvenirs are one of the factors that contribute to the overall success of tourism in Bandung and West Java. The article aims to explain the results of the region’s notable creative and artistic products that support tourism by raising city icons, potential natural resources, and artisan resources from the local environment as a result of Community Service activities. Some of Bandung's icons are used as inspiration for the creation of souvenir products made from wood waste by wood carving craftsmen in Cibeusi Village. This Community Service activity employs the Participation Action Research (PAR) method and the Penta Helix system approach in its implementation. This activity has resulted in the enrichment of knowledge and technical skills, the development of creativity in the form of design, and the motivation and regeneration of craftsmen following the Covid-19 Pandemic period, which has been relatively inactive for two years and has severely paralyzed the production activities of Cibeusi village craftsmen.
Keywords: Revitalization, Creative industries, Craftsmen, Cibeusi Village
Abstrak
Desa Cibeusi, sejak tahun 1995 hingga tahun 2014 banyak dikenal masyarakat Jawa Barat sebagai penghasil produk kerajinan cinderamata. Produk-produk cinderamata wisata menjadi salah satu aspek yang sangat mendukung terhadap kelengkapan pariwisata di wilayah Bandung dan Jawa Barat. Artikel ini merupakan salah satu hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat yang memiliki tujuan menghasilkan produk kreatif seni unggulan daerah yang mendukung pariwisata dengan mengangkat ikon kota, potensi sumber daya alam dan sumber daya perajin dari lingkungan setempat. Beberapa ikon kota Bandung dijadikan sumber inspirasi palikasi produk cinderamata khas Jawa Barat yang dapat dikerjakan oleh para perajin ukir kayu desa Cibeusi. Kegiatan PpM ini menggunakan metode Participation Action Research (PAR), dengan pendekatan sistem Penta Helix. Hasil kegiatan ini mencakup pengayaan pengetahuan dan ketrampilan teksnik, pengembangan kreativitas bentuk desain, serta motivasi dan kaderisasi para perajin pasca masa Pandemic Covid 19 yang relatun dua tahun mengalami kefakuman yang sangat melumpuhkan aktivitas produksi perajin desa Cibeusi.
Kata kunci: Revitalisasi, Industri kreatif, Perajin Kriya, Desa Cibeusi