2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i5.1890
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pelatihan Media Permainan Tradisional Dakuca Terhadap Guru Raudathul Athfal Kabupaten Sumedang

Abstract: Permainan tradisional tersebut dapat menstimulasi enam aspek perkembangan anak. Tujuan Program Kegiatan Masyarakat Stimulus ini untuk meningkatkan kompetensi dan  kreativitas guru Raudhatul Athfal (RA) di Kabupaten Sumedang dalam hal pengembangan media pembelajaran. Metode yang digunakan pada kegiatan Program Kegiatan Masyarakat Stimulus  (PKM-S) ini di antaranya ceramah, diskusi, dan praktik media dakuca. Instrument yang digunakan yaitu media congklak yang sudah dikembangkan menjadi media dakuca. Adapun tahap… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 14 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Traditional games are perfect for the growth and development of children because they contain noble values passed down from our ancestors, and we must preserve them. The advantages of traditional play for children include teaching them how to collaborate, adapt, connect well with others, develop self-control, develop peer empathy, obey rules, respect others, and stimulate six different areas of development during childhood (Roostin et al, 2022;Sufriyanto & Putra, 2019).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Traditional games are perfect for the growth and development of children because they contain noble values passed down from our ancestors, and we must preserve them. The advantages of traditional play for children include teaching them how to collaborate, adapt, connect well with others, develop self-control, develop peer empathy, obey rules, respect others, and stimulate six different areas of development during childhood (Roostin et al, 2022;Sufriyanto & Putra, 2019).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Semakin luas sebuah wilayah maka semakin mudah pula melakukan pengembangan lingkungan bermain. Kurangnya kreativitas guru dalam memodifikasi lingkungan bermain juga menjadi problematika yang serius (Roostin et al, 2022a). Hal ini ditandai dengan rendahnya kemampuan guru dalam mendesain pembelajaran, tidak adanya pelatihan dan pengembangan bagi guru, serta kecenderungan guru untuk meniru hasil contoh penelitian yang sudah ada ketimbang membuat inovasi pembelajaran versinya sendiri (Erdiyanti & Syukri, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Teori mengenai desain lingkungan bermain luar ruangan sebagaimana diuraikan di atas, pada kenyataannya tidak selalu sesuai dengan kondisi lapangan yang diimplementasikan. Terdapat sebuah pertimbangan praktis yang seringkali terjadi dalam mengembangkan kurikulum bermain yakni adanya keterbatasan lahan, keterbatasan dana, hingga kurangnya kreativitas guru yang seringkali menjadi problematika sehingga lembaga mengalami kendala dalam pengembangkan potensi anak (Hayati & Putro, 2021b;Jayanthi et al, 2022b;Roostin et al, 2022b). Dalam mengatasi hal ini, diperlukan adanya kerja sama antara guru, kepala sekolah, siswa dan orang tua atau masyarakat secara berkesinambungan.…”
Section: Pembahasanunclassified