Posisi dipermukaan bumi ditentukan dengan alat penentu posisi absolut yang disebut Global Positioning System (GPS). Peningkatan pemanfaatan GPS untuk pengumpulan titik koordinat atau waypoint diperkebunan kelapa sawit berdampak peningkatan metode pengumpulan data waypoint di lapangan. Metode umum adalah menggunakan tool buat titik atau mark. Metode terbaru adalah setelah tool buat titik dilanjutkan dengan menggunakan tool rerata titik. Penelitian ini bertujuan membandingkan tingkat akurasi yang dimiliki GPS Garmin 64 S menggunakan kedua metode pembuatan waypoint. Metode penelitian dilakukan dengan inventarisasi data penentuan posisi absolut beberapa kali pengukuran sample pohon sawit di Lahan Kebun Pengajaran dan Penelitian (KP2) Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta dan nilai akurasi GPS yang sama dengan kedua metode pembuatan titik kordinat. Koordinat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universal Transverse Mercator (UTM), Zona 49 Selatan. Melalui penelitian ini diketahui tingkat akurasi ditentukan dari nilai standar deviasi. Semakin kecil nilai standar deviasi maka tingkat akurasinya semakin akurat. Hasil penelitian ini menun-jukan metode 1 memiliki rata-rata pergeseran X(lintang) sebesar 13,69 meter dan standar deviasi sebesar 3,70 me-ter. Metode 1 memiliki rata-rata pergeseran Y(bujur) sebesar 151,84 meter dan standar deviasi sebesar 12,32 meter. Hasil penelitian untuk metode 2 memiliki rata-rata pergeseran X(lintang) sebesar 14,92 meter dan standar deviasi sebesar 3,86 meter. Metode 2 memiliki rata-rata pergeseran Y(bujur) sebesar 360,85 meter dan standar deviasi sebesar 12,16 meter. Hasil penelitian ini dapat diseimpulkan pada metode 1 berdasarkan hasil penelitian diketahun nilai lintang memiliki tingkat akurasi yang lebih akurat dibandingkan dengan metode 2. Pada nilai bujur, metode 2 memiliki memiliki tingkat akurasi yang lebih akurat dibandingkan dengan metode 1.
Kata Kunci : GPS, Titik Koordinat, Tool, UTM, Rerata Titik