Permasalahan sampah juga dihadapi oleh warga binaan Rutan Kelas IIB Bangkalan. Saat ini, penanganan sampah yang memadai belum dilakukan di tempat tersebut. Penyebab utama adalah rutan belum memiliki program khusus dan fasilitas pengolahan sampah organik. Selain itu, warga binaan juga belum pernah mendapatkan edukasi yang cukup mengenai pengolahan sampah menggunakan teknologi tepat guna. Untuk merespon permasalahan tersebut, warga binaan perlu diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola sampah organik yaitu berupa eco enzyme. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu permasalahan penumpukan sampah organik dari dapur berupa sisa sayuran dan buah-buahan. Eco enzyme dibuat dari sampah organik, molase, dan air dengan rasio 3:1:10. Bahan dicampur di dalam wadah plastik kapasitas 18 Liter dan dibiarkan mengalami fermentasi spontan selama 3 bulan hingga cairan eco enzyme bisa dipanen. Berdasarkan evaluasi kegiatan dengan diikuti sebanyak 20 peserta menyatakan puas terkait adanya kegiatan pengelolaan sampah organik menjadi eco enzyme. Tingkat pemahaman peserta terhadap topik mencapai 84%, yang menunjukkan bahwa sebagian besar peserta dapat memahami prinsip-prinsip dan praktik produksi enzim ramah lingkungan Kegiatan mampu memberikan edukasi efektif kepada warga binaan di Rutan Kelas IIB Bangkalan. Dari sisi pengurangan sampah, 3 unit fermentor eco enzyme kapasitas 10 L berhasil memanfaatkan 9 kg sampah organik di rutan, sementara unit kapasitas 30 L bisa menggunakan sampah organik hingga 10 kg.