Pelatihan Pengembangan Produk Kain Ulos sebagai Suvenir Khas Desa Meat Toba Samosir

Abstract

Kementerian Pariwisata menobatkan Danau Toba di Sumatera Utara sebagai salah satu dari lima destinasi super prioritas di Indonesia. Desa Meat yang terletak di pinggir Danau Toba pun menjadi salah satu titik pengembangan wisata karena bukan hanya kaya akan keindahan alamnya namun juga masih kental unsur seni dan budayanya. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dalam mengembangkan potensi kain tenun ulos sebagai suvenir khas desa wisata Meat. Program PkM ini diawali dengan melakukan pengumpulan data melalui wawancara, survei, dan observasi dengan masyarakat dan perangkat desa setempat mengenai jenis-jenis, proses pembuatan dan pemasaran kain ulos. Tahap berikutnya adalah menyelenggarakan Training for Trainers (ToT) agar dapat mendampingi peserta dalam pelatihan. Pelatihan diselenggarakan selama 2 hari dan diikuti oleh 37 peserta. Pada hari pertama pelatihan, peserta dilatih untuk membuat kemasan dan tas belanja khusus untuk kain ulos Ragi Hotang yang yang proses penenunannya menjadi salah satu daya tarik wisata Desa Meat. Kemasan dan tas belanja merupakan salah satu upaya untuk membentuk citra merek Desa Wisata Meat yang positif. Selanjutnya pada hari kedua, peserta berlatih mengembangkan beragam produk dari kain ulos Sadum. Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan masyarakat setempat dapat memasarkan produk suvenir khas Desa Meat secara langsung kepada wisatawan tanpa melalui perantara sehingga lebih meningkatkan kesejahteraan. Melalui produk suvenir ini, juga diharapkan dapat membantu mendukung kesiapan Desa Meat sebagai desa wisata.

Untitled

“…Pada analisis Jabu Bolon di Desa Wisata Meat terdapat 7 elemen desain dan 16 prinsip desain yang berkontribusi, berikut dibahas tiap elemen desain dan prinsip desain. Gambar 3 Material Eksterior Jabu Bolon di Desa Wisata Meat Pewarnaan gorga "Tiga Bolit" (warna merah, hitam, putih) semula diambil dari alam (Nur, 2022). Menurut Tampubolon ( 2019), Jabu Bolon di Desa Wisata Meat menggunakan warna merah dari darah, hitam dari arang dan putih dari kapur.…”

Ulos batak natural dye paste from salaon leaf extract (Indigofera tinctoria L), ketapang leaf (Terminalia catappa), and cocoa fruit peel (Theobroma cacao L)

“…Based on research conducted by Firmando (2020), new weavers in the Lake Toba area continue to emerge along with the increasing public consumption of the need for ulos. Not only that, based on a survey conducted by Nur (2022), weaving ulos is used as the main livelihood that is highly relied on by the residents of Meat Village after the village on the outskirts of Lake Toba was determined to be one of the tourist villages by the Ministry of Tourism. Initially, people used natural dyes from plants used traditionally in yarn dyeing.…”