Pelatihan Tune Up Electronic Fuel Injection (Efi) Kendaraan Bermotor Di SMK Muhammadiyah Bumiayu

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan pengetahuan dan keterampilam dalam menghadapi Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) dan bekal setelah lulus bagi siswa SMK Muhammadiyah Bumiayu dalam penguasaan Tune Up Electronic Fuel Injection (EFI). Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Bengkel Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) SMK Muhammadiyah Bumiayu pada tanggal 9 – 10 Februari 2022. Kegiatan pelatihan telah diikuti sebanyak 32 peserta didik. Metode pelaksanaan kegiatan berupa ceramah, demonstrasi, dan praktik. Pelaksanaan hari pertama, pengenalan dasar-dasar EFI , pengenalan sistem Electronic Fuel Injection (EFI) dan praktik diagnosis Electronic Fuel Injection (EFI) menggunakan engine scanner, kemudian hari kedua praktik penanganan Tune Up Electronic Fuel Injection (EFI) menggunakan engine scanner. Meningkatnya pengetahuan teori maupun praktik penanganan Tune Up menggunakan engine scanner adalah hasil yang dicapai bagi peserta pelatihan terhadap teknologi Electronic Fuel Injection (EFI) dan penggunaan engine scanner. Penggunaan engine scanner sebagai alat untuk mendiagnosa kerusakan atau kondisi suatu mesin yang telah menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI) secara cepat dan tepat.

Pelatihan Engine scanner EFI Bagi Siswa SMK Dalam Menghadapi Dunia Kerja Otomotif

“…Melihat dari berkembangnya teknologi kendaraan dan semakin rumit serta keakuratan dalam perawatan, tentunya harus diimbangi dengan teknisi-teknisi yang mengerti akan teknologi kendaraan saat ini. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melalui kementrian pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Pendidikan Tinggi mendorong pengelola SMK untuk mempersiapkan siswa-siswanya dengan SDM, utamanya Teknik Otomotif [3].…”

“…Kendaraan dengan teknologi EFI di Indonesia sudah semakin banyak terlihat dan sudah meninggalkan kendaraan konvensioanal. Oleh sebab itu dengan bertambahnya kendaraan berteknologi EFI diperlukan pula SDM yang mampu dalam perawatannya [3].…”