Silvofishery merupakan konsep budidaya perairan yang terintegrasi dengan ekosistem mangrove. Konsep budidaya silvofishery merupakan model konservasi lingkungan yang dikombinasikan dengan pemanfaatan model budidaya ikan secara terintegrasi. Konsep silvofishery ini sangat baik untuk dapat dikembangkan di daerah perairan pesisir. Harapannya, kedepan akan terdapat kegiatan pengembangan program kelas lapang budidaya silvofishery dengan topik pemberdayaan yang beragam. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk melakukan upaya peningkatan pemahaman dan wawasan bagi pembudidaya ikan di Kelurahan Degayu mengenai sistem budidaya silvofishery yang dilakuakan dengan konsep kelas lapang. Metode yang digunakan adalah pemberdayaan masyarakat melalui edukasi praktik tentang budidaya silvofishery. Selanjutnya dalam praktik ini juga dilakukan analisis dampak dengan pembagian kuesioner respon peserta. Selanjutnya data dari kuesioner dianalisis secara deskriptif. Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan dan wawasan pembudidaya ikan terkait teknik budidaya silvofishery sebesar 40%, pengetahuan tentang manajemen pemberian pakan sebesar 80%, pengetahuan tentang manajemen kualitas air sebesar 40% dan kemampuan mengenai praktik pemberian pakan sebesar 30%. Artinya kegiatan kelas lapang budidaya silvofishery ini sangat progresif untuk meingkatkan kulitas SDM pembudidaya ikan. Kegiatan kelas lapang budidaya silvofishery ini juga cukup menarik untuk meningkatkan minat literasi akuakultur bagi para pembudidaya ikan. Model kelas lapang budidaya ini sangat direkomendasikan untuk selalu konsisten dilakukan sebagai bentuk upaya transfer knowledge antara praktisi (akademisi) dengan para audience penerima manfaat program. Dari kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian telah memberikan dampak peningkatan pemahaman dan wawasan bagi pembudidaya di bidang teknis budidaya silvofishery, manajemen pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, dan teknis praktik pemberian pakan secara komprehensif.