2018
DOI: 10.36568/kesling.v16i3.894
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PEMANFAATAN AMPAS TEBU SEBAGAI KARBON AKTIF TERHADAP PENURUNAN KADAR COD DAN AMONIA (NH3) (Studi Pada Limbah Cair Industri Tahu Dinoyo Kota Surabaya)

Abstract: harus dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Penurunan COD dan Amonia dilakukan dengan adsorpsi karbon aktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas karbon aktif ampas tebu dalam menurunkan kadar COD dan Amonia. Metode penelitian ini yaitu One Group Pre-Post Test Design pada perbedaan variasi dosis 2,3, dan 4 gram. Karbon aktif dibuat dengan karbonisasi suhu 320oC selama 30 menit, ayakan 100 mesh, aktivasi dengan HCl 0,1 M selama 24 jam, pembilasan dengan aquades hingga pH 7 dan penger… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
2
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
2
Order By: Relevance
“…Khusus untuk kadar ammonia, ditemukan ada perbedaan di setiap industri. Pada penelitian sebelumnya ditemukan sejumlah 33,3025 mg/L ammonia (Maslinda & Sedionoto, 2022), 30,286 mg/L (Wulansari, 2017) dipenelitian lain dilakukan survei pedahuluan limbah cair tahu pada salah satu industri di Surabaya ditemukan kadar ammonia sebesar 21,4 mg/L (Solichah et al, 2018), sedangkan dipenelitian lain ditemukan 33,5 mg/L ammonia (Mulana et al, 2014). Padahal kadar ammonia yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 tahun 2014 tentang baku mutu air limbah menyatakan bahwa kadar ammonia maksimum yaitu 8 mg/L (KLHK, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Khusus untuk kadar ammonia, ditemukan ada perbedaan di setiap industri. Pada penelitian sebelumnya ditemukan sejumlah 33,3025 mg/L ammonia (Maslinda & Sedionoto, 2022), 30,286 mg/L (Wulansari, 2017) dipenelitian lain dilakukan survei pedahuluan limbah cair tahu pada salah satu industri di Surabaya ditemukan kadar ammonia sebesar 21,4 mg/L (Solichah et al, 2018), sedangkan dipenelitian lain ditemukan 33,5 mg/L ammonia (Mulana et al, 2014). Padahal kadar ammonia yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 tahun 2014 tentang baku mutu air limbah menyatakan bahwa kadar ammonia maksimum yaitu 8 mg/L (KLHK, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian tentang pengolahan limbah cair tahu ini sudah dilakukan oleh berapa peneliti sebelumnya seperti memanfaatkan limbah padat sisa bahan bakar di boiler dengan penambahan karbon sebesar 1,5 gram sebagai adsorben yang diaktifkan dengan HCl 0,5 M dapat menurunkan kadar ammonia sebesar 92,57% (Wulansari, 2017). Peneliti lain memanfaatkan ampas tebu sebagai adsorben yang diaktifkan dengan HCl 0,1 M mampu menurunkan kadar ammonia hingga mencapai 84,6% (Solichah et al, 2018). Pemanfaatan tempurung kelapa yang digunakan sebagai adsorben juga sudah pernah diteliti dengan memvariasikan jenis aktivator seperti K2CO3 dan HCl.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…The need for oxygen as a source of life for aquatic creatures, such as animals and aquatic plants, cannot be met, putting aquatic creatures at risk of death. And are incapable of reproducing effectively [3]. Sewage treatment employs various techniques, including cation exchange membranes, flocculation/coagulation, adsorption, and electrochemical degradation.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…The dose of the adsorbent can also affect its adsorption capacity [9]. Bagasse at a quantity of 4 grams in tofu waste resulted in a reduction of up to 84.72 % [3]. On this basis, a study was conducted to determine the effectiveness of bagasse activated charcoal in reducing the COD content of sasirangan waste and the optimal dose of bagasse activated charcoal as an adsorbent in reducing the COD content of sasirangan wastewater.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%