Desa Bulotalangi memiliki potensi besar dalam memanfaatkan limbah bonggol pisang untuk produksi Mikroorganisme Lokal (MOL), yang merupakan dekomposer organik penting dalam pertanian. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani Desa Bulotalangi mengenai pembuatan MOL dari bonggol pisang melalui kegiatan penyuluhan. Penyuluhan melibatkan 30 petani, dengan metode pretest, ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan petani mengenai berbagai aspek MOL, seperti pengertian, manfaat, komposisi, cara pembuatan, cara pemakaian, dan cara penyimpanan. Rata-rata pengetahuan awal sebesar 36,48% meningkat menjadi 94,44% setelah penyuluhan, dengan peningkatan tertinggi pada pengetahuan komposisi MOL sebesar 63,34%. Peningkatan tersebut mencerminkan efektivitas penyuluhan dalam memperdalam pemahaman petani. Peningkatan pengetahuan tersebut diharapkan dapat memungkinkan petani memanfaatkan sumber daya lokal secara lebih efektif, mendukung praktik pertanian berkelanjutan, serta mengatasi minimnya pemanfaatan bonggol pisang di Desa Bulotalangi. Hal ini dapat mendorong kebijakan pemerintah desa untuk memberikan perhatian pada MOL bonggol pisang demi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat desa melalui pemanfaatan pekarangan.