Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial

Abstract

Media pembelajaran dapat dikatakan suatu teknologi pembawa pesan yang dimana dapat digunakan untuk keperluan belajar. Media pembelajaran juga menjadi suatu komunikasi dan sarana fisik untuk menyampaikan informasi mengenai pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran, para pendidik menjadi lebih mudah untuk dapat menyampaikan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik sehingga media pembelajaran ini sangat dibutuhkan dalam proses terjadinya belajar mengajar. Lingkungan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran, dikarenakan lingkungan menjadi suatu kesatuan yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Di dalam lingkungan terdapat satu sistem kehidupan, yang dimana sistem kehidupan itu ada campur tangan manusia. Lingkungan tidak hanya memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia, tetapi lingkungan juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dan juga pendidikan. Belajar tidak harus berfokus pada buku saja untuk media pembelajaran, para pendidik bisa menjadikan lingkungan sebagai media pembelajaran juga. Pada penelitian kali ini akan berfokus pada pembahasan mengenai pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP BP Al-Muthohhar. Dari hasil yang didapatkan pada penelitian ini, lingkungan sekitar menjadi sumber pembelajaran yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang sedang berlangsung, dengan menjadikan lingkungan sebagai media pembelajaran, yang dimana pendidik dan juga peserta didik turun langsung ke lapangan untuk dapat melakukan pembelajaran mengenai lingkungan tersebut. Pendidik dapat melihat keaktifan yang ada pada peserta didik untuk dapat menggali informasi-informasi mengenai segala sesuatu yang ada disekitarnya

How is the Learning Achievement of Elementary School Students?-Breakfast and Study Concentration

“…In this study, learning achievement was measured and obtained from the average results of students' even semester report cards. 19,20 Based on Table 3, the results obtained show that students with a regular breakfast frequency have a high learning concentration of 56.8% or as many as 21 students out of 25 students. while students with non-routine breakfast frequency have a low learning concentration of 80.0% or as many as 16 students out of 32 students.…”

Teori Belajar Kognitif dan Aplikasinya dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

“…Dalam dunia psikologi teori belajar sangatlah diperlukan guna mengukur dan menerapkan semua pembelajaran dalam kelas terhadap siswa/i sesuai jenjangnya masing-masing. Disadari atau tidak setiap individu tentu pernah melakukan aktivitas belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang mulai sejak lahir sampai mencapai umur tua (Khodijah, 2014). Hasil dari pembelajaran tentunya melahirkan suatu perubahanperubahan baik secara tingkah laku maupun cara berpikirnya karena setiap individu mempunyai potensi (fitrah) yang diberikan oleh tuhan kepada makhluk-makhluknya sehingga tercapainya suatu perubahan yang mengarah kepada kebaikan apalagi Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir yang harus dikuasai siswa saat belajar di abad 21 (Ferrary & Kawuryan, 2023).…”

Pengaruh Pembelajaran E-Learning Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sma Negeri 12 Semarang

“…Motivasi belajar peserta didik merupakan salah satu aspek dari hasil belajar afektif yang memiliki pengertian dorongan energi yang berasal dari dalam diri peserta didik mempunyai bentuk aktivitas nyata sebagai rangsangan untuk melakukan kegiatan belajar (Khodijah, 2014). Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B.…”