Media sosial, terutama Twitter, telah menjadi sumber penting untuk memantau dan merespons bencana alam. Klasifikasi teks dapat membantu mengidentifikasi pesan yang terkait dengan bencana alam di twitter. Penelitian ini membandingkan kinerja dari dua metode klasifikasi: Support Vector Machine, dan Logistic Regression. Dataset yang digunakan berisi sejumlah tweet yang dikategorikan secara manual menjadi tiga kelas, yaitu darurat, non darurat dan tidak relevan. Pra-pemrosesan data dilakukan untuk membersihkan teks, menghapus tautan dan karakter tertentu, tokenisasi dan normalisasi. Selanjutnya, representasi vektor Word2vec digunakan untuk mengekstraksi fitur yang terkait. Guna mengatasi ketidakseimbangan kelas pada dataset dilakukan teknik untuk mensintesis sampel baru menggunakan metode Synthetic Minority Over-sampling Technique (SMOTE). Model klasifikasi dilatih menggunakan dataset yang telah diolah dengan menggunakan Support Vector Machine, dan Logistic Regression. Kinerja kedua metode dievaluasi menggunakan metrik seperti akurasi, presisi, recall, dan F1-score. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa SVM memiliki akurasi 80,41% dengan atau tanpa menggunakan metode SMOTE. Sedangkan metode Logistic Regression memiliki akurasi 63,36% tanpa SMOTE dan 70,74% dengan menggunakan SMOTE. Sehingga didapatkan bahwa metode Support Vector Machine memberikan hasil terbaik yaitu akurasi sebesar 80.41%. Penggunaan metode SMOTE tidak terlalu berpengaruh ketika menggunakan metode SVM, sedangkan dalam Logistic Regression pengguanaan SMOTE cukup berpengaruh, dengan memberikan kenaikan akurasi sebesar 28,26%. Penelitian ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan darurat dan pemantauan bencana alam di media sosial.