ABSTRAKFitoremediasi merupakan metode remediasi yang menggunakan tumbuhan untuk mengurangi konsentrasi logam berat merkuri (Hg) dalam sampel tanah yang diambil dari Desa Wotay Kecamatan Teon Nila Serua Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sejauh mana tumbuhan teki (C. rotundus) dapat menyerap dan mengalihkan logam berat merkuri. Proses kontak logam merkuri dengan tanah dan tumbuhan teki dalam rumah kaca dilakukan selama 14 hari (reaktor 1) dan 28 hari (reaktor 2). Sampel diuji menggunakan Mercury Analyzer dengan panjang gelombang 253,7 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi merkuri (Hg) yang diserap oleh tumbuhan terdapat pada akar sebesar 0,32 ppm dan daun sebesar 0,35 ppm untuk reaktor uji satu, serta pada akar sebesar 0,91 ppm dan daun sebesar 0,16 ppm untuk reaktor uji dua. Berdasarkan perhitungan, faktor biokonsentrasi (BCF) adalah 0,451 (BCF ˂ 1) untuk reaktor uji satu dan 0,568 (BCF ˂ 1) untuk reaktor uji dua. Sementara itu, faktor translokasi (TF) adalah 1,50 (TF > 1) untuk reaktor uji satu dan 0,163 (TF ˂ 1) untuk reaktor uji dua. Oleh karena itu, tumbuhan teki (C. rotundus) dapat diklasifikasikan sebagai tumbuhan eksklunder (dengan nilai BCF ˂ 1), namun masih mengikuti mekanisme fitoekstraksi karena nilai TF > 1.Kata kunci: fitoremediasi, merkuri, C. rotundus, excluder, fitoekstraksi.                                                            ABSTRACTPhytoremediation is a remediation method that uses plants to reduce the concentration of the heavy metal mercury (hg) in the soil samples taken from wotay vilage teon nila serua district, central maluku regency. this study aims to determine the extent to which the nut plant (c. rotundus) can absorb and transfer the heavy metal mercury. the process of contacting mercury metal with soil and sedge plants in the greenhouse was carried out for 14 days (reactor 1) and 28 days (reactor 2). samples were tested using a mercury analyzer with a wavelength of 253.7 nm. the results showed that the concentration of mercury (hg) absorbed by plants was 0.32 ppm in the roots and 0.35 ppm in the leaves for the first test reactor, and 0.91 ppm in the roots and 0.16 ppm in the leaves for the reactor. test two. based on calculations, the bioconcentration factor (bcf) is 0.451 (bcf ˂ 1) for test reactor one and 0.568 (bcf ˂ 1) for test reactor two. meanwhile, the translocation factor (tf) was 1.50 (tf > 1) for test reactor one and 0.163 (tf ˂ 1) for test reactor two. therefore, the nut plant (c. rotundus) can be classified as an exclunder plant (with a bcf value of ˂ 1), but still follows the phytoextraction mechanism because the tf value is > 1.Keywords: phytoremediation, mercury, c. rotundus, excluder, phytoextraction.