Belalang kayu (Valanga nigricornis) merupakan salah satu hama perusak daun yang menyerang bibit kelapa sawit. Pengendalian hama belalang umumnya menggunakan insektisida, namun dapat menyebabkan dampak negatif seperti resistensi hama dan pencemaran lingkungan. Bioinsektisida menjadi alternatif yang dapat digunakan untuk pengendalian yang lebih ramah lingkungan dan tepat sasaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bahan alternatif bioinsektisida untuk pengendalian hama belalang, mengetahui pengaruh bioinsektisida terhadap waktu kematian, kondisi fisik, dan presentase serangan hama belalang, serta mengetahui kandungan senyawa alelokimia yang terdapat pada ekstrak batang brotowali. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan 1 Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi Bekasi mulai dari Januari sampai Februari 2021. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali pengulangan, dan 4 perlakuan yaitu P1 (Insektisida 1%), P2 (Bioinsektisida 27,5%), P3 (55%), dan P4 : 82,5%). Data dianalisis menggunakan Anova dan jika berpengaruh nyata pada taraf 5%, maka dilanjutkan dengan Uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batang brotowali dapat dijadikan sebagai bahan alternatif bioinsektisida untuk pengendalian hama belalang di pembibitan kelapa sawit. Pemberian bioinsektisida dari ekstrak batang brotowali berpengaruh nyata terhadap waktu kematian, namun belum berpengaruh nyata terhadap persentase daun yang terserang. Kondisi fisik belalang mengalami perubahan pada setiap perlakuan. Ekstrak batang brotowali mengandung senyawa Flavonoid sebesar 0,148% dan tanin 0,097%.