Desa Pulau Kecil di Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, menghadapi permasalahan dalam pengelolaan sampah organik rumah tangga yang tercampur dengan sampah non-organik, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan ini, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan lubang resapan biopori sebagai solusi alternatif. Lubang resapan biopori adalah teknologi sederhana yang dirancang untuk meningkatkan penyerapan air tanah dan mempercepat proses penguraian bahan organik menjadi kompos. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan, dan pembuatan 40 lubang biopori di Desa Pulau Kecil. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa volume sampah organik berhasil dikurangi sebesar 30% dalam waktu enam bulan. Penerapan teknologi ini tidak hanya berdampak positif dalam mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas tanah dan kesuburan tanaman. Artikel ini menyoroti pentingnya pelatihan, pemetaan lokasi strategis, serta kolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah desa untuk memastikan keberhasilan program dan keberlanjutan lingkungan. Penerapan lubang resapan biopori diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan memberikan manfaat ekonomi melalui pemanfaatan kompos.