Kota Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia dengan luas sekitar 661, 52 km². Sehingga sampai saat ini, Jakarta sangat marak akan urbanisasi yang menyebabkan masalah kepadatan penduduk. Dengan letaknya yang berada di daerah tropis serta memiliki angka kepadatan penduduk yang tinggi terciptalah masalah yang serius yaitu urban heat island (UHI). Salah satu penyebab terjadinya urban heat island ini adalah berkurangnya lahan hijau yang dijadikan bangunan yang dapat meningkatkan temperatur perkotaan karena tuntutan bertambanya penduduk di Jakarta, khususnya kawasan Kelapa Gading. Sehingga, pada artikel ini akan dibahas mengenai perancangan apartemen dengan pendekatan biophilic yang ramah lingkungan agar tercipta keterkaitan antara alam, manusia dan bangunan itu sendiri, serta dapat memberikan jawaban dalam mengurangi tingginya temperatur (fenomena urban heat island) pada pusat perkantoran dan daerah perumahan di kota Jakarta. Selain dapat mengurangi fenomena urban heat island, sebagaimana konsep dari perancangan apartemen tersebut yaitu sebagai hutan Jakarta, rancangan juga berguna untuk mengurangi beban kebutuhan air, menghasilkan pangan, sebagai tempat tinggal untuk berlindung (papan) dan sumber penghidupan lainnya bagi penghuni. Sehingga, untuk memenuhi konsep tersebut, apartemen dengan ketinggian ±20 lantai ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang meningkatkan kualitas lingkungan. Beberapa diantaranya seperti, balkon yang tersebar di fasad bangunan sebagai media penanaman pohonpohon penghasil O 2 , organic market untuk distribusi sumber pangan, ruang terbuka hijau yang cukup luas untuk menyerap dan menampung air hujan, dsb.