Permasalahan dalam penelitian adalah memanfaatkan media dari barang bekas, untuk membuat media pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka yang memiliki imajinasi oleh setiap anak. Dalam memanfaatkan barang bekas untuk dapat mengajarkan pada anak tentang mengurangi sampah yang ada disekitar. Sehingga untuk kepentingan tersebut seorang guru dapat menggunakan variasi dalam penggunaan media pembelajaran. Alat permainan edukatif dengan barang bekas merupakan media yang dapat digunakan sebagai variasi media pembelajaran terutama untuk perkembangan anak dalam mengenal angka, sebab banyak anak yang kesulitan dalam mengenal angka khusunya pada usia 4-6 tahun. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar anak berimajinasi terhadap bermain mengenal angka menggunakan barang bekas berupa botol angka supaya anak cepat tanggap dalam pembelajaran tersebut. Penelitian merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian yaitu anak kelas B TK Negeri Pembina Kecamatan Melak, Kutai Barat, yang berjumlah 11 anak. Penelitian dilaksanakan sebanyak 3 siklus dengan melakukan tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi di setiap siklusnya. Pada tahap pengamatan tindakan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung oleh peneliti yang juga berperan sebagai guru kelas. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Proses Pemanfaatan Media Botol Angka Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak di Negeri Pembina Kecamatan Melak, Kutai Barat, dilaksanakan dengan langkah-langkah pembuatan media, yaitu penggunaan media barang-barang bekas. Kemudian pada pertemuan selanjutnya anak diajak bermain dengan menggunakan media barang bekas yang dihitung sesuai yang jumlahnya disesuaikan dengan kartu angka ataupun kocokan angka. Hasil penelitian pada siklus 1 kemampuan kognitif anak mencapai 24,54% dengan kriteria Mulai Berkembang (MB), pada siklus 2 skor keseluruhan Kemampuan Berhitung Anak sebesar 53.71% dengan kriteria Berkembang Sesuai Harapan (BSH), kemampuan berhitung anak meningkat pada siklus III meningkat menjadi 80% dengan kriteria Berkembang Sangat Baik (BSB). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikatakan bahwa media barang-barang bekas seperti botol plastik, kardus bekas, sedotan, dan tutup botol dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka.