Para Ulama menyebutkan bahwa hukum seorang muslim mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar adalah fardhu ‘ain, agar terhidar dari kesalahan yang dapat merubah makna dari ayat yang dibaca. Namun realita dan fakta menunjukkan hal yang berbeda. Institut Ilmu al-Qur’an Jakarta dalam penelitiannya yang dipublikasikan tahun 2018 menyebut, jumlah umat islam di Indonesia yang mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar masih cukup rendah, yaitu berkisar 20% dari total seluruh umat islam yang ada. Salah satu faktor penyebabnya pada kalangan orang dewasa adalah minimnya metode pembelajaran membaca al-Qur’an yang dirancang khusus untuk memenuhi gaya dan psikologi belajar membaca al-Qur’an orang dewasa. Penelitian ini mengkaji tentang metode pembelajaran pembaca al-Qur’an untuk orang dewasa dengan pendekatan konsep andragogi. Menggunakan metode penelitian studi literatur, yang dilakukan dengan menelaah sejumlah jurnal terkait dengan metode pembelajaran al-Qur’an orang dewasa dan seputar pembahasan konsep andragogi, yang kemudian digunakan mengindentifikasi apa permasalahan orang dewasa dalam belajar al-Qur’an, untuk selanjutnya menghasilakan metode pembelajaran membaca al-Qur’an yang sesuai dengan kebutuhan orang dewasa. Hasil penelitian. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pembelajaran al-Qur’an pada orang dewasa dengan pendekatan konsep andragogi dapat dilakukan dengan merapkan sintaks pembelajaran yang disingkat dengan kalimat MUDAHKAN, yaitu: Motivasi, Ulangi sekilas pelajaran lama dan uraikan pelajaran baru, Dibaca - disimak - diulang-ulang, Apresiasi, Hormati, Konsepkan, Arahkan, dan Nilai atau evaluasi.