Revolusi industri 5.0 menuntut masyarakat untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Di Indonesia pemanfaatan teknologi mengalami kesenjangan antara perkotaan dan pedesaan, dimana tingkat pemanfaat teknologi dikota lebih besar daripada didesa. Solusi yang dapat ditawarkan untuk menanggulagi ketimpangan tersebut adalah dengan pembangunan Smart Village. Namun pembangunan Smart Village atau Smart Village di Indonesia tidak berjalan optimal dengan salah satu penyebabnya yaitu kesenjangan digital. Maka penelitian ini bertujuan untuk menggali jawaban mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesenjangan digital tersebut dalam penerapan Smart Village. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pengumpulan data dilakukan menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan berbagai kajian kepustakaan diantaranya 22 jurnal, 3 buku, dan 6 berita referensi. Dari proses penelitian, dihasilkan bahwa upaya dalam mengurangi kesenjangan digital dalam penerapan Smart Village yaitu menumbuhkan literasi digital masyarakat dengan mengadakan program pelatihan TIK kepada masyarakat desa, melakukan pendampingan dan pembinaan mengenai internet sehat dan internet positif, dan pembentukan serta pengembangan Sistem Informasi Desa oleh pemerintah desa.