ABSTRAK Anak memiliki ciri-ciri yang terus tumbuh dan berkembang sejak pembuahan hingga akhir masa pubertas. Anak-anak menunjukkan karaktekteristik pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usia. Pertumbuhan mereka sejalan dengan perkembangan. Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Permasalahan stunting atau gagal tumbuh pada anak masih menjadi permasalahan mendasar dalam pembangunan manusia Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk dalam penyumbang angka stunting terbesar di Indonesia setelah provinsi Sulawesi Tengah 30,2 %, Aceh 33,2 % dan Nusa Tenggara Timur 37,8% (Kementerian Kesehatan RI Bekerjasama dengan Studi Status Gizi Indonesia, 2021). Tujuan memberikan edukasi dan pelatihan meningkatkan pemahaman bagi kader posyandu dalam meningkatkan status gizi anak dan keluarga untuk mencegah stunting di desa Oelnasi Wilayah kerja Puskesmas Tarus. Metode pelaksanaan yaitu pemberian edukasi/penyuluhan kepada kader posyandu dan pelaksanaan latihan contoh kasus untuk menentukan kategori anak pendek atau tidak. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat dilakaukan di desa Oelnasi berjalan dengan baik yang dihadiri oleh 30 orang kader posyandu, bidan penangungjawab pustu, perawat dan ahli gizi. Kesimpulan Penyebab utamanya asupan gizi yang tidak mencukupi. Terdapat faktor multi dimensi yang menyebabkan stunting, diantaranya praktek pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk ante natal care, kurangnya akses makanan bergizi, kurangnya akses air bersih dan sanitasi (Parisudha & Miftakhul, 2020). Hasil dari penyuluhan kesehatan yaitu adanya peningkatan pengetahuan kader posyandu dan perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan pola konsumsi keluarga dan mencegah angka kejadian stunting pada anak.Kader sebagai warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela memiliki peran penting dalam bidang Kesehatan (Angelina et al., 2020). Kata Kunci: Pemberdayaan masyarakat, kader, Stunting ABSTRACT Children have characteristics that continue to grow and develop from conception until the end of puberty. Children demonstrate age-appropriate growth and development characteristics. Their growth is in line with development. Stunting can occur as a result of malnutrition, especially in the first 1000 days of life. The problem of stunting or failure to thrive in children is still a fundamental problem in Indonesia's human development. East Nusa Tenggara province is one of the largest contributors to stunting rates in Indonesia after Central Sulawesi province 30.2%, Aceh 33.2% and East Nusa Tenggara 37.8% (Indonesian Ministry of Health in Collaboration with the Indonesian Nutrition Status Study, 2021). The aim of providing education and training is to increase understanding for posyandu cadres in improving the nutritional status of children and families to prevent stunting in Oelnasi village, Tarus Health Center working area. The implementation method is providing education/counseling to posyandu cadres and carrying out case example exercises to determine the category of short children or not. The results of community service activities carried out in Oelnasi village went well, attended by 30 posyandu cadres, midwives in charge of pustu, nurses and nutritionists. Conclusion The main cause is insufficient nutritional intake. There are multi-dimensional factors that cause stunting, including poor parenting practices, limited health services including ante-natal care, lack of access to nutritious food, lack of access to clean water and sanitation (Parisudha & Miftakhul, 2020). The results of health education are an increase in the knowledge of posyandu cadres and changes in the behavior of individuals, families and communities to improve family consumption patterns and prevent the incidence of stunting in children. Cadres as local community members who are selected and reviewed by the community and can work voluntarily have an important role in the field of Health (Angelina et al., 2020). Keywords: Community Empowerment, Cadres, Stunting