Abstrak: Minyak jelantah atau used cooking oil (UCO) merupakan salah satu limbah rumah tangga yang hampir selalu dihasilkan setiap hari, yang apabila dikonsumsi terus–menerus dapat membahayakan tubuh dan memicu berbagai penyakit. Permasalahan jelantah juga terjadi pada rumah tangga ibu–ibu di Kecamatan Turi, Sleman. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi berbagai barang yang lebih bermanfaat, dengan mitra sasaran Ibu–ibu anggota Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Donokerto I, Turi berjumlah 30 orang. Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan dengan beberapa metode yaitu sosialisasi, penyuluhan, demo dan pelatihan, praktik serta pendampingan. Evaluasi dilakukan selama dan paska kegiatan dengan pre–test dan post–test, serta penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Hasil pengabdian kepada masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Ibu–ibu ‘Aisyiyah dalam mengelola minyak jelantah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Tingkat partisipasi peserta dalam berbagai kegiatan mencapai 90%, pengetahuan Ibu–ibu ‘Aisyiyah tentang bahaya penggunaan minyak jelantah meningkat dari 67 menjadi 83, dan sebagian besar peserta (90%) menyatakan akan merubah pola pengelolaan minyak jelantah dari yang sebelumnya hanya dibuang akan diolah menjadi lilin jelantik dan sabun cuci tangan. Untuk meningkatkan keberhasilan program tetap perlu dilakukan pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan terutama oleh Ketua PRA dan Majelis Ekonomi.Abstract: Used cooking oil (UCO) is a household waste almost always produced daily. If consumed continuously, it can harm the body and trigger various diseases. The problem of waste cooking also occurs in women's households in Turi District, Sleman. This community service aims to increase knowledge and skills in utilizing used cooking oil waste to create various more useful goods, with the target partners being 30 members of the Branch Board of the 'Aisyiyah (PRA) Donokerto I, Turi. Community service uses several methods: socialization, counseling, demonstrations, training, practice, and mentoring. Evaluation is carried out during and after the activity with a pre–test and post–test and an assessment of the products. The results of community service were that they could increase the knowledge and skills of ‘Aisyiyah members in managing used cooking oil and making it more useful. The level of participant participation in various activities reached 90%, the knowledge of 'Aisyiyah members about the dangers of using used cooking oil increased from 67 to 83 (100 scale), and the majority of participants (90%) stated that they would change the pattern of managing used cooking oil from previously just throwing it away to processing it into aromatherapy candles and hand washing soap.