2022
DOI: 10.53801/oajjhs.v1i8.54
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemberian Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Tenaga Kesehatan, Personal Hygiene dan Dukungan Suami dengan Pencegahan Infeksi Luka Perineum pada Ibu Postpartum

Abstract: Latar Belakang: Pencegahan infeksi luka perineum dapat dilakukan dengan perilaku hidup bersih dan sehat termasuk kebersihan diri, melakukan vulva hygiene dan  perawatan  luka perineum yang benar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  adanya hubungan antara pemberian KIE tenaga kesehatan, personal hygiene, dan dukungan suami dengan pencegahan infeksi luka perineum. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan cross-sectional. Populasinya ibu postpartum yang mengalami ruptur perineu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 6 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Dalam penanganan luka post partum, pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tenaga kesehatan, personal hygiene, dan dukungan suami juga dapat berperan dalam pencegahan infeksi luka perineum (Gaimau, 2022). Selain itu, pemanfaatan bunga telang dalam perawatan luka perineum ibu nifas juga dapat membantu mencegah infeksi (Oktafiani et al, 2022).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Dalam penanganan luka post partum, pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tenaga kesehatan, personal hygiene, dan dukungan suami juga dapat berperan dalam pencegahan infeksi luka perineum (Gaimau, 2022). Selain itu, pemanfaatan bunga telang dalam perawatan luka perineum ibu nifas juga dapat membantu mencegah infeksi (Oktafiani et al, 2022).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…3 Masalah diatas dapat dicegah dengan memberikan KIE tentang melakukan perawatan payudara yang benar, menyusui dengan teknik yang benar, menggunakan bra yang menopang, menyusui tanpa dijadwal, keluarkan ASI dengan tangan atau pompa, bila produksi ASI melebihi kebutuhan bayi. 4 Menurut data World Health Organization (WHO) terbaru pada tahun 2015 di Amerika Serikat Persentase perempuan menyusui yang mengalami bendungan ASI rata-rata mencapai 87.05% atau sebanyak 8242 ibu nifas dari 12.765 orang, pada tahun 2014 ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 7198 orang dari 10.764 orang pada tahun 2015 terdapat ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 6543 orang dari 9.862 orang. Menurut data Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) pada tahun 2014 disimpulkan bahwa Persentase cakupan kasus bendungan ASI pada ibu nifas tercatat 107.654 ibu nifas, pada tahun 2015 terdapat ibu nifas yang mengalami bendungan ASI sebanyak 95.698 (66,87%) ibu nifas, serta pada tahun 2016 ibu yang mengalami bendungan ASI sebanyak 76.543 (71,10%) dengan angka tertinggi terjadi di Indonesia (37,12%).…”
unclassified