2018
DOI: 10.34124/266967
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pembiayaan USAha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai Solusi dalam Meningkatkan Produktivitas USAha pada UMKM Kabupaten Sorong

Abstract: Permasalahan yang dihadapi UMKM cukup kompleks yaitu masih rendahnya produktivitas UMKM yang diakibatkan karena rendahnya kualitas sumber daya manusia UMKM khususnya dalam bidang manajemen, penguasaan teknologi, dan pemasaran. Selain itu, UMKM juga diperhadapkan pada terbatasnya akses kepada sumberdaya produktif, terutama terhadap permodalan, teknologi, informasi dan pasar. Kurangnya permodalan UMKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tert… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
1
0
11

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(12 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
11
Order By: Relevance
“…Lembaga kredit formal memiliki banyak syarat dan prosedur saat pengajuan kredit, sedangkan lembaga non formal tidak memiliki banyak syarat namun biasanya disertai dengan tingkat bunga yang tinggi (Iqbal et al 2003). Kendala yang dihadapi oleh industri UMKM adalah banyaknya persyaratan secara teknis dan administratif yang harus diajukan untuk mendapatkan kredit tidak dapat dipenuhi (Leiwakabessy, 2018). Menurut Boa (2007) tingkat kinerja mekanisme pinjaman modal kepada ponggawa (non formal) relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman modal bergulir dan kredit bank, terutama pada atribut syarat peminjaman, fasilitas dan pelayanan, biaya minimal yang dikeluarkan dalam proses peminjaman, kemudahan prosedur, dan jangka waktu pencairan yang lebih singkat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Lembaga kredit formal memiliki banyak syarat dan prosedur saat pengajuan kredit, sedangkan lembaga non formal tidak memiliki banyak syarat namun biasanya disertai dengan tingkat bunga yang tinggi (Iqbal et al 2003). Kendala yang dihadapi oleh industri UMKM adalah banyaknya persyaratan secara teknis dan administratif yang harus diajukan untuk mendapatkan kredit tidak dapat dipenuhi (Leiwakabessy, 2018). Menurut Boa (2007) tingkat kinerja mekanisme pinjaman modal kepada ponggawa (non formal) relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman modal bergulir dan kredit bank, terutama pada atribut syarat peminjaman, fasilitas dan pelayanan, biaya minimal yang dikeluarkan dalam proses peminjaman, kemudahan prosedur, dan jangka waktu pencairan yang lebih singkat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peternakan salah satu potensi unggulan di Desa Koa yang masih terus di kembangkan dengan pengambilan bibit ternak yang diambil dari Takari, dengan potensi alam yang sangat mendukung wilayah Mollo Barat Desa Koa sangat cocok untuk pengembangan perternakan (Sumanto & Takandjandji, 2014). Sumber daya manusia pada Desa Koa tergolong rendah dikarenakan rata rata tingkat pendidikan di Desa Koa hanya sebatas di sekolah menengah pertama (SMP), rendahnya kesadaran pendidikan masyarakat di Desa Koa merupakan faktor utama penyebab lemahnya kualitas SDM (Leiwakabessy & Lahallo, 2018;Wassahua, 2016). Oleh karena itu, di Desa Koa membutuhkan suplemen pendidikan secara komprehensif dengan memaksimalkan halaman kosong di daerah sekitar Desa Koa untuk membangun Balkon Pintar Kreatif yang nantinya akan di isi dengan media-media pembelajaran yang bervariasi (Pinahayu & Marfu'ah, 2020;Tafonao, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Lebih lanjut, usaha mikro, kecil dan menengah mampu menunjukkan kemampuannya dalam menyerap lapangan kerja, akan tetapi peran dari pemerintah daerah dalam mewujudkan iklim yang baik untuk UMKM belum sepenuhnya terwujud dilihat dari strategi serta penyusunan kebijakan publik yang belum berpihak tehadap UMKM (Christofer Ondang, Frans Singkoh 2019). Menurut (Leiwakabessy and Lahallo 2019) Peran pemerintah dalam rangka mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memang sangat diperlukan.…”
Section: Pendahuluanunclassified