2023
DOI: 10.33795/distilat.v7i2.224
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pembuatan Biobriket Dari Limbah Kopi Dan Sekam Padi Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Abstract: Limbah kopi dan sekam padi sebagai biomass memiliki nilai kalor unsur karbon mencapai 40-43% dan kandungan sulfur yang rendah, sehingga industri memiliki inisiatif untuk menjadikan limbah kopi dan sekam padi sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Namun, bahan tersebut masih memiliki kadar air yang tinggi dan nilai kalor yang kurang memenuhi. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan nilai kalor dan mengurangi kadar air serta gas emisi dengan cara mengolah bahan tersebut menjadi briket. Tujuan da… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Limbah kopi, sebagai salah satu jenis biomassa, memiliki kadar karbon yang mencapai 40-43% dan sedikit kandungan sulfur, sehingga beberapa industri tertarik menggunakannya sebagai alternatif pengganti batu bara, namun limbah kopi masih mengandung banyak air dan memiliki tingkat kalor yang kurang memadai. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat kalor, mengurangi kadar air, dan mengurangi emisi gas dengan mengolahnya menjadi briket [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Limbah kopi, sebagai salah satu jenis biomassa, memiliki kadar karbon yang mencapai 40-43% dan sedikit kandungan sulfur, sehingga beberapa industri tertarik menggunakannya sebagai alternatif pengganti batu bara, namun limbah kopi masih mengandung banyak air dan memiliki tingkat kalor yang kurang memadai. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan tingkat kalor, mengurangi kadar air, dan mengurangi emisi gas dengan mengolahnya menjadi briket [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penggunaan kayu yang dilakukan secara ketergantungan dan masif tanpa memperhatikan keberlanjutan alam dapat mengakibatkan kerusakan alam menjadikan kita harus mencari alternatif sumber bahan bakar lain. Apabila dari material kayu yang ada terdapat 40% berubah menjadi sisa gergaji kayu, maka akan terdapat potensi produksi briket sebanyak 181.173.038,4 ton/tahun (Maryudiyanto & Bhakti, 2010). Karena itulah, maka dihasilkan sisa gergaji kayu sekitar 1,4 juta meter kubik tiap tahun, jumlah signifikan ini dikarenakan sekitar setengah dari penghasil serbuk kayu gergaji (Gustan Pari, 2002).…”
unclassified