2021
DOI: 10.24176/simet.v11i2.5349
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pembuatan Bioetanol Dari Tebu

Abstract: Biaya yang digunakan untuk membeli bahan bakar minyak bumi semakin meningkat, hal ini belum termasuk dengan biaya lain yang dikeluarkan. Meningkatnya biaya penggunaan bahan bakar fosil dan persediaannya yang semakin terbatas menyebabkan banyak penelitian sains, teknik, dan teknologi untuk mencari sumber bahan bakar alternatif lainnya. Salah satu alternatif yang telah ditemukan adalah penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif. Bioetanol merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan karena terbuat dari b… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 10 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Sugarcane bagasse is an abundant agricultural waste worldwide, capable of producing 540 million tons of biomass per year [14]. One of the important components in molasses is TSAI (Total Sugar as Invert), which is a combination of sucrose and reducing sugars.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…Sugarcane bagasse is an abundant agricultural waste worldwide, capable of producing 540 million tons of biomass per year [14]. One of the important components in molasses is TSAI (Total Sugar as Invert), which is a combination of sucrose and reducing sugars.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…Bioetanol adalah sejenis etanol yang sebagian besar dihasilkan dari tumbuhan melalui proses fermentasi [3,4]. Bioetanol adalah bahan bakar beroktan tinggi dengan kisaran oktan 114-117 yang dapat digunakan untuk menggantikan timbal sebagai penambah oktan dalam bensin [5]. Dengan menggabungkan bioetanol dengan bensin, konsentrasi oksigen dari campuran bahan bakar akan meningkat, memungkinkan untuk membakar lebih menyeluruh dan meminimalkan emisi karbon monoksida (CO) [6].…”
Section: Pendahuluanunclassified