Minyak goreng bekas yang sudah sering digunakan di rumah tangga atau yang dikenal sebagai minyak jelantah seringkali tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan malah dibuang sembarangan ke tanah atau sungai, yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Potensi limbah minyak jelantah sangat besar karena dihasilkan dari usaha seperti restoran cepat saji, jasa katering, warung makan, hotel, dan bahkan industri makanan yang besar. Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah dengan memanfaatkan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Di SMKS Farmasi Syekh Yusuf Al-Makassari, masyarakat diberikan pelatihan mengenai cara memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan dasar untuk membuat lilin aromaterapi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperluas kreativitas siswa dan membantu mereka menciptakan usaha mandiri yang dapat meningkatkan ekonomi mereka sendiri dan masyarakat sekitar. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah menyampaikan materi, diskusi yang interaktif, dan melakukan praktik langsung dalam workshop. Hasil dari pelatihan menunjukkan bahwa pemahaman dan keterampilan siswa dalam kewirausahaan meningkat secara signifikan, yang dibuktikan melalui posttest dengan hasil mencapai 90%. Selain itu, siswa sangat antusias dan mengikuti tahapan kegiatan pelatihan secara penuh