Pemetaan Ekonomi Kreatif Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bojonegoro

Abstract

Untuk mencapai perangkingan dari ke 16 subsektor ekonomi kreatif yang bercirikan pemanfaatan kreatifitas, idea dan inovasi, ketrampilan serta bakat individu merupakan proses pemilihan yang sangat krusial. Hal ini dikarenakan output dari ekonomi kreatif berupa produk dan jasa ataupun pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu atau komunitas yang semakin variatif dan berkembang. Untuk bisa melakukan penentuan kompetensi inti maka dilakukan pemetaan ekonomi kreatif terlebih dahulu. Kajian dalam penelitian ini berupa pemetaan ekonomi kreatif beserta penentuan kompetensi inti ekonomi kreatif Kabupaten Bojonegoro berdasarkan multi-kriteria pada data yang di olah dari berbagai sumber. Dengan mengunakan Motode AHP dari 16 subsektor dikerucutkan menjadi 8 sebagai fokus untuk di prioritaskan, dengan membuat website www.ekonomikreatifbojonegoro.id untuk memudahkan pemetaan sebaran pelaku ekonomi kreatif di Bojonegoro, hal ini agar data dapat terus update.

Implementation halal certification for creative economy business actors in the food and beverage sub-sector

“…The creative economic potential of the food and beverage sub-sector in Bojonegoro is very promising, moreover, the government has made many improvement programs in this sub-sector such as breaking the record for the muri traditional food in the area, previous research also shows that the food and beverage sub-sector in Bojonegoro is a dominant business (Wijoyo & Anitasari, 2021). this community service it is considered very suitable to be carried out to strengthen creative economic business actors in Bojonegoro, This is in line with the central government's efforts to increase halal tourism so that tourists come to Indonesia (Slamet et al, 2022).…”