Pariwisata dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan pada wilayah-wilayah tertentu yang mempunyai potensi objek wisata. Faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan mancanegara berkunjung ke suatu wilayah negara, diantaranya nilai tukar mata uang, inflasi disuatu wilayah kunjungan wisatawan, dan letak geografis suatu wilayah negara. Peningkatan yang tidak terduga pada jumlah kunjungan wisatawan ini dapat berdampak kesulitan bagi para pelaku wisatawan dalam hal memberikan pelayanan terbaik dan sebaliknya jika terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan hal yang dikhawatirkan akan terjadi pengangguran.Oleh karena itu, diperlukan suatu peramalan yang dapat memberikan informasi atau gambaran pada proses jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Dalam analisis runtun waktu terdapat data yang memiliki ciri proses jangka pendek dan data yang memiliki ciri proses jangka panjang. Model yang dapat menangani kedua jenis data ini adalah model autoregressive fractionally integrated moving average (ARFIMA). Model ARFIMA merupakan pengembangan dari model ARIMA, dengan differencing bernilai pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model ARFIMA pada peramalan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Sulawesi Selatan di masa yang akan datang. Pada penelitian ini, nilai AIC antara ARFIMA([1,8],d,0) dengan d ̂_gph=0,02 dan ARFIMA(0,d,1) dengan d ̂_(R/S)=0,12 relatif sama, hasil komparasi dengan model ARIMA memberikan hasil bahwa tidak diperoleh nilai ARIMA yang sesuai sehingga penulis menggunakan model ARFIMA untuk peramalan dan hasil peramalan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara Sulawesi Selatan dapat dilihat dengan perbandingan data out sample.Keywords: Parawisata, peramalan, ARFIMA.