Keterampilan motorik kasar terbentuk saat latihan olahraga maupun stimulasi gerak yang melibatkan otot-otot besar tubuh. Pada lokasi penelitian, kemampuan motorik kasar anak masih relatif rendah karena pembelajarannya belum maksimal dan kemampuan motorik kasar yang menunjang pembelajaran tambahan belum tersedia secara menyeluruh. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis seberapa besar pengembangan motorik kasar anak umur 5-6 tahun dengan memakai permainan challenge board. Metode penelitian ini memakai penelitian tindakan kelas (PTK) dengan siklus 2 siklus. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Kemudian menggunakan empat tahap dalam setiap siklusnya, yaitu. perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Analisis data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian setelah diterapkannya permainan challenge board game yang menantang mudah dimainkan, dan menyenangkan untuk anak usia dini yang dapat mengembangkan perkembangan motorik anak untuk bergerak, lebih terkoordinasi, serta membuat anak terlihat lebih percaya diri, sehingga anak dapat beraktivitas dengan baik, bisa fleksibel, dan mudah menjalin hubungan dengan teman sebaya.