Penanaman Nilai Religius dalam Kegiatan Menyanyi Lagu Islami pada Anak di Taman Kanak-kanak

Abstract

Menurunnya kualitas nilai karakter menjadi suatu keprihatinan. Pendidikan karakter menjadi hal penting bagi anak yang dapat dibentuk melalui berbagai kegiatan termasuk bernyanyi. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan deskripsi mengenai nilai religius yang tertanam dalam kegiatan menyanyi lagu Islami pada anak didik di TK Islam Tunas Melati Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah dua guru kelas, satu guru ekstra musik dan tiga puluh anak didik TK Islam Tunas Melati Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan model Milles dan Hubberman. Hasil yang didapat pada penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman nilai religius dan moral melalui pembelajaran menyanyi lagu islami yang menarik dan menyenangkan berdampak bagi anak didik berupa pembiasaan adab dan pengenalan kebiasaan dalam sehari-hari. Anak menjadi terbiasa untuk saling mengucap salam, mengenal rukun Islam, mengenal para Nabi, rasa syukur kepada Allah, dan terbiasa berdo’a.

Penanaman Nilai Religius dalam Kegiatan Menyanyi Akhlak Budaya (Abud) pada Anak Usia Dini 5-6 Tahun

“…Salah satu sikap dasar yang harus dimiliki oleh seorang anak adalah nilai agama dan moral (Karima et al, 2022). Pengenalan nilai -nilai religius bagi anak usia dini merupakan hal yang sangat berpengaruh sebagai upaya mendasar bagi anak-anak guna memiliki budi pekerti luhur (akhlakul kharimah),selain itu juga menjadi salah satu cara atau aturan bagaimana dalam bersikap dan berperilaku (Suwarti et al, 2023). Dengan demikian penanaman nilai religius memiliki banyak manfaat dalam perkembangan anak.…”

“…Penanaman nilai religius pada anak usia dini memiliki dampak positif dalam mengembangkan rasa empati dan hubungan sosial yang sehat. Anak-anak yang menerima pendidikan religius cenderung lebih peka terhadap perasaan orang lain, memahami pentingnya kebaikan, dan mampu menjalin hubungan yang positif dengan orang di sekitarnya (Suwarti et al, 2023). Hal ini menunjukkan bahwa penanaman nilai religius berperan sentral dalam membangun fondasi moral yang kuat pada tahap awal kehidupan anak.…”

“…Penanaman nilai religius dan akhlak budaya pada usia dini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti cerita agama, doa, teladan dan lingkungan keluarga, bernyanyi serta pengalaman praktik keagamaan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan anak, pengajaran nilai-nilai religius dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan, interaktif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari anak-anak (Suwarti et al, 2023). Pada usia dini, anak-anak memiliki kecenderungan alami untuk belajar melalui aktivitas yang menyenangkan dan melibatkan indra mereka.…”

“…Dalam jurnal mereka, peneliti menyatakan, "Melalui metode menyanyi abud, anak-anak dapat belajar dan menginternalisasi nilai-nilai religius dengan cara yang menyenangkan dan bermakna" (Wilks et al, 2021). Selain itu, penelitian terbaru oleh (Suwarti et al, 2023)menunjukkan bahwa metode menyanyi abud dapat membantu membentuk sikap positif dan perilaku moral pada anak-anak usia dini. Para peneliti menemukan bahwa, "Partisipasi aktif dalam kegiatan bernyanyi akhlak budaya dapat memperkuat pengenalan, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai agama pada anak-anak".…”

“…Nilai-nilai religius memberikan landasan yang kokoh untuk perkembangan holistik anak, yang meliputi aspek kehidupan moral, etika, dan nilai-nilai spiritual (Su & Ng, 2023). Pengenalan nilai -nilai religius bagi anak usia dini merupakan hal yang sangat berpengaruh sebagai upaya mendasar bagi anak-anak guna memiliki budi pekerti luhur (akhlakul kharimah), selain itu juga menjadi salah satu cara atau aturan bagaimana dalam bersikap dan berperilaku (Suwarti et al, 2023).…”