2023
DOI: 10.52298/ihsj.v3i1.35
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penanganan Pasien dengan Gangguan Pola Tidur Menggunakan Terapi Bekam Basah: Laporan Kasus

Abstract: Introduction: Hypertension is the cause of various serious diseases and complications. One of the signs and symptoms of hypertension is difficulty sleeping. Therefore it is necessary to improve the quality of sleep so that the blood pressure of someone who suffers from hypertension does not increase and can be controlled properly. One of the alternative treatments that are widely used by people today is alternative medicine with cupping therap. Objectives: The purpose of this study is to describe nursing care … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Gangguan pola tidur menunjukkan adanya ketidakmampuan dalam mencukupi kebutuhan istirahat dan tidur yang dapat berdampak pada keseimbangan fisiologis maupun psikologis pada lansia (Khairani et al, 2022). Keluhan tersebut perlu untuk diatasi dengan tindakan pemberian terapi farmakologis dalam kondisi tertentu yang disebabkan oleh penurunan kesehatan seperti hipertensi (Fikry Hidayat et al, 2022) sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut (Rosyanti & Hadi, 2020) maupun tindakan non farmakologis yang dapat memberikan efek relaksasi (Hidayat et al, 2023).…”
unclassified
“…Gangguan pola tidur menunjukkan adanya ketidakmampuan dalam mencukupi kebutuhan istirahat dan tidur yang dapat berdampak pada keseimbangan fisiologis maupun psikologis pada lansia (Khairani et al, 2022). Keluhan tersebut perlu untuk diatasi dengan tindakan pemberian terapi farmakologis dalam kondisi tertentu yang disebabkan oleh penurunan kesehatan seperti hipertensi (Fikry Hidayat et al, 2022) sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut (Rosyanti & Hadi, 2020) maupun tindakan non farmakologis yang dapat memberikan efek relaksasi (Hidayat et al, 2023).…”
unclassified