1970
DOI: 10.24831/jai.v40i3.6832
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penapisan Genotipe Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) untuk Toleransi terhadap Kekeringan

Abstract: The selection of Jatropha curcasfor drought tolerance is one of the key points prior to growing the species extensively on marginal lands. The objective of this study was to determine drought tolerant genotypes based on morphological and physiological characters. The research consisted of two experiments. The first experiment was aimed at determining the moisture content of the media to generate drought stress. The experiment was arranged in a split-plot design with moisture content as the main plot and genoty… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2013
2013
2013
2013

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Aksesi pada penelitian ini yang memiliki tipe pembungaan andromonoecious adalah Bima, Gunung Tambora, dan Lombok 59-1-2 sementara aksesi lainnya bertipe monoecious. Tipe pembungaan untuk aksesi Gunung Tambora dan Bima hasilnya tidak sama dengan penelitian Misnen (2010), bahwa aksesi Gunung Tambora dan Bima memiliki tipe pembungaan andromonoecious. Hal ini diduga karena adanya perbedaan faktor lingkungan seperti curah hujan selama fase generatif.…”
Section: Keragaan Fase Generatif Aksesi Jarak Pagar DI Lapanganunclassified
“…Aksesi pada penelitian ini yang memiliki tipe pembungaan andromonoecious adalah Bima, Gunung Tambora, dan Lombok 59-1-2 sementara aksesi lainnya bertipe monoecious. Tipe pembungaan untuk aksesi Gunung Tambora dan Bima hasilnya tidak sama dengan penelitian Misnen (2010), bahwa aksesi Gunung Tambora dan Bima memiliki tipe pembungaan andromonoecious. Hal ini diduga karena adanya perbedaan faktor lingkungan seperti curah hujan selama fase generatif.…”
Section: Keragaan Fase Generatif Aksesi Jarak Pagar DI Lapanganunclassified
“…Genotipe dengan malai terbanyak adalah Sulawesi, Medan I-5-1, Banten I-3-1, Parung Panjang 4, dan IP-2P-3-4-1, dimana genotipe-genotipe ini juga menghasilkan jumlah malai yang cukup banyak dalam penelitian Misnen dan Nisya (2010) Gunung Tambora, Banten I-5-1, dan IP-1M merupakan genotipe dengan jumlah malai paling sedikit dibandingkan dengan genotype lainnya. Hasil yang serupa juga terjadi pada Gunung Tambora dan IP-1M dalam penelitian Misnen (2010) yang tanaman contohnya 100% dapat menghasilkan buah, yaitu Banten I-3-1, Parung Panjang 4, Dompu, Sulawesi, Thailand, dan IP-2P-3-4-1, sedangkan persentase tanaman yang dapat berbuah untuk genotipe lainnya berkisar 40 -90% dengan persentase tanaman berbuah terendah adalah Banten I-5-1(Tabel 5).…”
Section: Fase Generatifunclassified