Di dalam penerapan transformasi spasial pada pembesaran citra seringkali terjadi situasi diperoleh koordinat titik hasil maupun titik asal yang bernilai tidak integer, padahal koordinat titik di dalam pembesaran citra harus selalu bernilai integer, jika demikian maka diperlukan interpolasi untuk menentukan nilai keabuan pada koordinat titik hasil berdasarkan nilai keabuan pada koordinat titik asal. Pada penelitian ini diimplementasikan dua interpolasi, yaitu interpolasi bilinier dan nearest neighbour. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kelebihan dari interpolasi nearet neighbour adalah kemudahan dan kecepatan eksekusinya tetapi menghasilkan citra yang kurang memuaskan karena timbulnya aliasing pada bagian tepi objek baik pada citra true color ataupun grayscale sedangkan untuk interpolasi bilinier citra hasilnya pada citra true color ataupun grayscale terlihat lebih halus (smooth) dibandingkan dengan hasil interpolasi nearest neighbour, namun dengan waktu eksekusi yang berlangsung lebih lama, dan untuk nilai PSNR, contoh citra Borobudur.bmp menggunakan interpolasi nearest neighbour format true color memiliki nilai rata-rata 12,7 sedangkan untuk format grayscale-nya memiliki nilai rata-rata 13,2 dan bila menggunakan interpolasi bilinier, format true color memiliki nilai rata-rata 12,8 sedangkan untuk format grayscale-nya memiliki nilai rata-rata 13,3.