Pendampingan penyusunan Standar Operasional Prosedur pelayanan di Desa Petajen Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari

Abstract

The Procedures Standard Operating is a manifestation of a standard measure of providing quality services to the community and part of the basic tasks and functions of the state apparatus as public servants. In the process of providing services, it is required to have standard operating procedures for services in each implementing unit. Quality, fast, easy, affordable and measurable services can minimize deviations and decrease performance in service providers. This dedication activity has provided assistance to village government apparatus in compiling standard operating procedures by the dedication team of the Government Science Study Program, Faculty of Social and Political Sciences, Jambi University. The service method used is the lecture method, discussion using the prepared knowledge material and the practice of making standard service procedures directly accompanied by the dedication team. The location of community service activities was carried out in the Petajen Village, Bajubang District, Batang Hari Regency, Jambi Province. The results of the activity evaluation show that all village apparatus are very appreciative of the existence of mentoring activities in making standard operating procedures. This is expected to be able to maximize the service so that it can direct the community effectively, efficiently, consistently and full fill the standards.

Program penyusunan standar operasional prosedur bumdes untuk peningkatan kualitas pelayanan pada Desa Koto Sentajo, Kabupaten Kuantan Singingi

“…Selain itu SOP juga dipahami sebagai perangkat lunak dari paket proses pekerjaan terstandarisasi (Budiharjo, 2014). SOP sebagai pedoman kerja yang harus dipatuhi dan diikuti oleh seluruh pengelola perusahaan yang akan memberikan keseragaman tindakan operasional sehingga memudahkan pencapaian tujuan perusahaan http://canang.pelantarpress.co.id (Zarkasi & Fatriani, 2019;Imron & Subadriyah, 2021). Oleh sebab itu setiap unit kerja atau unit usaha dalam organisasi harus memiliki SOP yang berbeda dengan posisi unit yang lain (Nur'Aini, 2016).…”

“…Meskipun demikian pada hakekatnya prosedur yang ideal tidak mungkin sedemikian detail harus ditampilkan untuk dapat menjawab semua pertanyaan dari pegawai dan pengguna karena SOP dibuat bukan untuk menggantikan feedback. Masing-masing format SOP memiliki tujuan, kekuatan dan kelemahannya maka dari itu perlu observasi yang tepat untuk penentuan format SOP yang akan digunakan (Zarkasi & Fatriani, 2019;Arif & Lasantu, 2019).…”