2015
DOI: 10.22373/biotik.v1i2.219
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pendidikan Mitigasi Bencana Berbasis Lingkungan Masyarakat Terhadap Jalur Evakuasi Gempa Bumi Berpotensi Tsunami (Studi Kasus Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh)

Abstract: Gempa bumi 11 April 2012 berkekuatan 8,5 SR memicu terjadinya pergerakan masyarakat Kecamatan Kuta Alam dalam usaha menyelamatkan diri, ribuan masyarakat bergerak untuk mencapai tempat aman dalam waktu yang sesingkat-singkatnya demi terhindar dari bencana. Pergerakan masyarakat tersebut dideskripsikan dalam bentuk peta pergerakan masyarakat Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh, data pergerakan didapat dari kuesioner dan wawancara dengan masyarakat serta pihak terkait. Peta pergerakan masyarakat dan peta tematik… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Provinsi Aceh beberapa kali mengalami gempa bumi dahsyat yang menimbulkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa (Erliana et al, 2020). Tercatat pada tanggal 26 Desember 2004 gempa terkuat yang pernah ada sebesar 8,9 SR, disusul bencana tsunami yang juga terjadi pada 11 April 2012 dengan kekuatan 8,5 SR dan 8,1 SR pada tanggal 7 Desember 2016 dengan kekuatan sebesar 6,5 SR (Seni et al, 2015). Pengalaman pahit gempa dan tsunami yang pernah terjadi ini telah mengubah sudut pandang masyarakat untuk dapat lebih mempertimbangkan dan memperkirakan struktur bangunan yang aman pada kondisi daerah gempa dan tsunami (Erliana et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Provinsi Aceh beberapa kali mengalami gempa bumi dahsyat yang menimbulkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa (Erliana et al, 2020). Tercatat pada tanggal 26 Desember 2004 gempa terkuat yang pernah ada sebesar 8,9 SR, disusul bencana tsunami yang juga terjadi pada 11 April 2012 dengan kekuatan 8,5 SR dan 8,1 SR pada tanggal 7 Desember 2016 dengan kekuatan sebesar 6,5 SR (Seni et al, 2015). Pengalaman pahit gempa dan tsunami yang pernah terjadi ini telah mengubah sudut pandang masyarakat untuk dapat lebih mempertimbangkan dan memperkirakan struktur bangunan yang aman pada kondisi daerah gempa dan tsunami (Erliana et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada saat kejadian gempa kembar pada tanggal 12 April 2012, penduduk di Kecamatan Kuta Alam masih mengadopsi sistem evakuasi horizontal, dimana evakuasi dilakukan dengan menggunakan sepeda motor danmobil menuju daerah lain yang lebih aman, hal ini membua tsituasi di beberapa ruas jalan menjadi macet, selain itu beberapa ruas jalan masih berlaku sistem dua arah, sehingga mengakibatkan terjadinya contra-flow [3].…”
Section: Pendahuluanunclassified