Penelitian Penambahan Bahan Serbuk Dolomite Dan Pasir Brantas Pada Campuran Aspal Beton

Yusuf, Faisal Abdul; Ridwan, Ahmad; Poernomo, Yosef Cahyo Setianto

doi:10.30737/jurmateks.v2i2.513

Cited by 3 publications

(3 citation statements)

References 4 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Aspal Aspal beton adalah campuran agregat kasaragregat halus, dan bahan pengisi (filler) dengan bahan pengikat aspal dalam kondisi suhu tinggi dengan komposisi yang diteliti dan diatur oleh spesifikasi teknis [7].…”

Section: Aunclassified

Uji Experimental Variasi Agregat Halus Pada Campuran Asphalt Ac-Bc

Muh. Imam Wahyudi Azis,

Hamsyah,

Kasmaida

2022

karajata

View full text Add to dashboard Cite

Agregat sebagai komponen terbesar dalam campuran sangat menentukan kekuatan perkerasan sedangkan aspal sebagai bahan pengikat, agregat kasar dan agregat halus sebagai bahan pengisi untuk campuran. Oleh karena itu agregat halus pada lapisan aspal beton (Laston) AC-BC dalam campuran sangat perlu diperhatikan agar mendapatkan campuran yang kuat dan tahan lama. Tujuan penelitian ini yaitu untuk untuk mengetahui hasil gradasi agregat gabungan campuran beraspal dan untuk mengetahui hasil uji marshall dari variasi material agregat halus (Abu Batu) pada lapisan aspal beton (Laston) AC-BC. Metode penelitian ini merupakan studi experimental yang dilakukan dengan cara pengujian di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gradasi agregat gabungan campuran tidak melebihi dan tidak kurang dari spesifikasi kecuali pada percobaan variasi 55% pada saringan No.8 yaitu 51.55 sedangkan spesifikasinya 30–49. Berdasarkan hasil uji marshall hasil yang di dapatkan dari ketiga percobaan tidak melebihi dan tidak kurang dari spesifikasi kecuali pada hasil nilai VIM pada percobaan variasi 45% dan 50% pada masing nilai kadar aspal optimum 6,5% yaitu 5.22% serta 5.35% sedangkan spesifikasinya 3% – 5%.

show abstract

Section: Aunclassified

Uji Experimental Variasi Agregat Halus Pada Campuran Asphalt Ac-Bc

Muh. Imam Wahyudi Azis,

Hamsyah,

Kasmaida

2022

karajata

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Ada empat sifat dasar aspal beton yang harus diperhatikan dalam merencanakan campuran aspal beton yaitu stabilitas, durabilitas, fleksibilitas dan mempunyai tahanan terhadap selip (skid resistance) [4][5] [6]. Apabila keempat sifat tidak dapat diwujudkan secara optimum, maka perencanaan campuran aspal beton, seperti halnya perencanaan campuran-campuran lain dapat dilakukan kompromi, karena campuran yang baik harus mempunyai kecukupan dalam keempat sifat di atas [7] [8].…”

Section: Pendahuluanunclassified

Penelitian Campuran Aspal Beton Dengan Menggunakan Filler Ampas Tahu

2020

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Road construction in Indonesia mostly uses concrete asphalt. This study aims to determine the optimum level of asphalt produced in a concrete asphalt mixture with tofu pulp filler, in terms of the stability of Marshall, flow, VIM, VMA, VFB, and MQ. Asphalt concrete mixture in this study uses AC 60/70 asphalt. This study uses 5 samples, each using a different asphalt content, namely: 5%, 5.5%, 6%, 6.5%, 7%, with one sample consisting of 3 variants. The material used is a coarse coral aggregate held by sieve No. 8 (2,36mm). Fine aggregate with Brantas river sand passes filter no.8 (2.36mm), and fillers use tahas pulp bypassing filter no. 200 (0.075mm). The results of this study on Marshall characteristics obtained asphalt content of 5% and 6% with the average value of stability 712 and 881, Flow 3.3 mm and 2.4 mm, VIM 4.65% and 4.24% VMA 19.29% and 17.87%, VFB values of 75.41% and 76.15%, and MQ 271 kg / mm and 433kg / mm.Pembuatan konstruksi jalan di Indonesia banyak menggunakan aspal beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar aspal optimum yang dihasilkan pada campuran aspal beton dengan filler ampas tahu, ditinjau dari stabilitas Marshall, flow, VIM, VMA, VFB, dan MQ. Campuran aspal beton dalam penelitian ini menggunakan aspal minyak AC 60/70. Penelitian ini menggunakan 5 sampel, masing-masing menggunakan kadar aspal yang berbeda yaitu: 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7%, dengan satu sampel terdiri dari 3 varian. Tahapan penelitian yaitu agregat kasar batu koral tertahan saringan no. 8 (2,36mm), agregat halus dengan pasir sungai brantas lolos saringan no.8 (2,36mm), dan filler menggunakan ampas tahus dengan lolos saringan no. 200 (0,075mm). Hasil dari penelitian ini pada karakteristik Marshall didapat kadar aspal otimum 5% dan 6% dengan nilai rerata stabilitas 712 dan 881, Flow 3,3 mmdan 2,4 mm, VIM 4,65% dan 4,24% VMA 19,29% dan 17,87%, nilai VFB 75,41% dan 76,15%, dan MQ 271 kg/mm dan 433kg/mm.

show abstract

“…A concrete asphalt layer (Asphalt concrete) is a layer on a road construction consisting of coarse aggregates, fine aggregates, fillers, and asphalt mixed, scattered, and compacted in hot conditions at a specific temperature (Datu et al, 2020). Concrete asphalt layers consist of fine aggregates, coarse aggregates, and fillers mixed with asphalt penetration grade (Yusuf et al, 2019). Concrete pavement layers (asphalt concrete) have several types, namely worn surface layer (Wearing Course), surface layer between (Binder Course), and foundation layer (Base).…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Classify Aggregate In Asphalt Pavement Layers (A.C-B.C) using Sieve Shaker

Rizki,

Candra,

Hidiyati

et al. 2022

scj

View full text Add to dashboard Cite

Aggregates are a significant feature of asphalt mixtures, which significantly affect the volumetric properties and mechanical performance. Layers of concrete asphalt consist of a mixture of fine aggregates, coarse aggregates, and fillers mixed with penetration grade asphalt. The concrete pavement layer (asphalt concrete) has several types: wear surface layer, intermediate surface layer, and foundation layer. The experimental research method with the gradation testing method using the Sieve Shaker machine with aggregate objects. The aggregate used in the form of fine aggregates from Lumajang sand and coarse aggregates from Kediri Kediri is taken randomly with a maximum size of 2.36 mm, aggregate used in the form of corals originating from Kedak area, Semen Subdistrict, Kediri Regency with a maximum size of 19mm. This study aimed to determine the feasibility of aggregate classification in the classification of road pavement layers. The study was conducted using the Sieve Shaker machine with reference to the AASHTO T27. This study obtained the results that the aggregates tested from the Kedak, Kediri, and Pasir Lumajang regions deserved to be included in the Asphalt concrete A.C-B.C category in accordance with Bina Marga Division 6.

show abstract

Penelitian Penambahan Bahan Serbuk Dolomite Dan Pasir Brantas Pada Campuran Aspal Beton

Cited by 3 publications

References 4 publications

Uji Experimental Variasi Agregat Halus Pada Campuran Asphalt Ac-Bc

Uji Experimental Variasi Agregat Halus Pada Campuran Asphalt Ac-Bc

Penelitian Campuran Aspal Beton Dengan Menggunakan Filler Ampas Tahu

Classify Aggregate In Asphalt Pavement Layers (A.C-B.C) using Sieve Shaker

Contact Info

Product

Resources

About