2020
DOI: 10.24831/jai.v48i1.29213
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penentuan Dosis N, P, dan K Optimum untuk Padi Gogo Kultivar Mayas Lokal Kalimantan

Abstract: ABSTRAK Pemupukan berimbang adalah metode yang efektif untuk meningkatkan produksi padi dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dosis optimum pupuk N, P, K untuk padi gogo kultivar Mayas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2019 di lahan Kebun Percobaan Leuwikopo, IPB University, Bogor. Percobaan terdiri atas tiga percobaan paralel untuk N, P dan K dengan tingkat dosis pupuk berbeda menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak sebany… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Hasil penelitian Adi et al (2019) menunjukkan bahwa tingkat optimum N dan P2O5 adalah 107,09 kg ha -1 N dan 63,3 kg ha -1 P2O5, sedangkan takaran pupuk K2O optimal varietas IPB 9G tidak dapat ditentukan. Lebih lanjut Arrasyid et al (2020) melaporkan bahwa rekomendasi dosis pupuk optimum padi gogo Mayas adalah 120,60 kg ha -1 N, 32,67 kg ha -1 P2O5, dan 46,28 kg ha -1 K2O. Anjuran pemupukan padi sawah selama ini dinilai kurang efisien karena kondisi kesuburan antar wilayah sangat beragam.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian Adi et al (2019) menunjukkan bahwa tingkat optimum N dan P2O5 adalah 107,09 kg ha -1 N dan 63,3 kg ha -1 P2O5, sedangkan takaran pupuk K2O optimal varietas IPB 9G tidak dapat ditentukan. Lebih lanjut Arrasyid et al (2020) melaporkan bahwa rekomendasi dosis pupuk optimum padi gogo Mayas adalah 120,60 kg ha -1 N, 32,67 kg ha -1 P2O5, dan 46,28 kg ha -1 K2O. Anjuran pemupukan padi sawah selama ini dinilai kurang efisien karena kondisi kesuburan antar wilayah sangat beragam.…”
Section: Pendahuluanunclassified