Gum rosin adalah produk industri dari getah pinus hasil hutan non kayu. Dengan berkembangnya teknologi, pengolahan getah pinus dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku adhesive. Di salah satu industri, saat ini masih menggunakan asam oksalat untuk mengurangi impuritis dan mengendapkan ion Fe pada getah pinus. Pada treatment OPR (Oil Pine Resin) ditambahakan asam askorbat untuk mencegah oksidasi pada getah. Asam askorbat dapat mencegah oksidasi pada buah apel sehingga pada penelitian ini digunakan sebagai bahan tambahan untuk pembuatan gum rosin. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui spesifikasi gum rosin yang dihasilkan menggunakan bahan tambahan asam askorbat. Bahan yang digunakan dalam pembuatan gum rosin yaitu getah pohon pinus, asam askorbat, air, dan terpentin. Proses pembuatan gum rosin dilakukan dengan 2 tahap yaitu treatment OPR dan distilasi. Treatment OPR dilakukan dengan mengencerkan getah pinus yang ditambahkan terpentin lalu difiltrasi untuk memisahkan getah dengan impuritis, kemudian ditambahkan asam askorbat sesuai variabel. Setelah treatment OPR akan dilanjutkan dengan distilasi untuk memisahkan antara terpentin dan gum rosin. Distilasi dilakukan dengan suhu maksimal 175°C. Setelah proses distilasi selesai dilakukan uji warna, bilangan asam, dan softening point pada produk gum rosin. Variabel yang digunakan yaitu konsentrasi asam askorbat 0,2% ; 0,4% ; 0,6% dari berat getah yang digunakan. Dari hasil penelitian yang diperoleh, semakin tinggi konsentrasi asam askorbat menghasilkan gum rosin yang kualitasnya kurang bagus. Hasil penelitian terbaik pada produksi gum rosin dengan bahan tambahan asam askorbat diperoleh pada penambahan asam askorbat 0,2% dengan uji warna sebesar 8,6 , bilangan asam sebesar 190,95 dan softening point sebesar 80°C.