Sampah yang dihasilkan di Nusa Lembongan diolah dengan cara open dumping. Open dumping cenderung menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, salah satunya lindi. Lindi akan berdampak pada ekosistem sekitarnya jika tidak aman. Pengolahan dapat diterapkan dengan berbagai cara, salah satunya kolam stabilisasi limbah. Namun teknologi ini tidak akan cukup untuk menambah pengolahan lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan teknologi pengolahan yang tepat untuk pengolahan lindi selanjutnya di TPA Nusa Lembongan. Penelitian ini menggunakan studi literatur dan proses hirarki analitik untuk pengambilan keputusan. Ada tiga alternatif yang diberikan, yaitu biofilter, lahan basah, dan reaktor baffle anaerobik (ABR). Kriteria yang digunakan adalah estimasi biaya, luas lahan, dan tunjangan BOD. Alternatif penggunaan ABR memiliki nilai bobot paling tinggi dibandingkan kedua teknologi lainnya. Hal ini karena ABR membutuhkan luas lahan yang lebih rendah dibandingkan dua alternatif lainnya. Hal ini sesuai dengan keterbatasan lahan yang tersedia di Nusa Lembongan.