Kurangnya perhatian terhadap penerapan 5S menyebabkan sering munculnya permasalahan di tempat kerja, program 5S diciptakan negara Jepang dan dikembangkan oleh negara Indonesia menjadi 5R. Pada program pengabdian masyarakat dilaksanakan di Kantor BPD pada wilayah desa Karya Jaya, kecamatan Samboja Timur, kabupaten Kutai Kartanegara, menemukan permasalahan yang sering dihadapi pegawai yaitu sulitnya mendapatkan berkas APBDes dalam ruang kerja, kurangnya pemahaman terhadap penerapan 5S, kurangnya menjaga kebersihan, tidak mengembalikan barang ke tempatnya, dan tidak ada keterangan pada berkas. Untuk membantu pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode observasi, pengumpulan data dan dokumentasi, sedangkan untuk metode pelaksanaan kegiatannya yaitu dengan cara observasi pekerjaan sehari-hari dikantor BPD untuk mendapatkan data yang cukup yang diperlukan untuk pengolahan data dan dalam mempersiapkan penataan di kantor BPD dengan melibatkan perangkat desa sebagai mitra dalam pelaksanaan kegiatannya. Tujuan dari pengabdian masyarakat yaitu mengetahui permasalahan dalam menerapkan 5S yang difokuskan pada dua area yaitu ruangan staff dan gudang. Hasil evaluasi menemukan kurangnya kesadaran pegawai yang menyebabkan implementasi tidak konsisten, serta barang yang disimpan pada ruangan staff dan gudang masih tercampur yang menyebabkan tidak produktifnya pegawai untuk bekerja.