Penerapan Animasi 3D pada Media Pembelajaran Mengenal Huruf Vocal untuk Anak 2-4 Tahun

Abstract

<p class="Abstrak"><span lang="IN">Pengenalan huruf vokal bagi anak usia dini harus diperkenalkan sejak dini karena huruf vokal berfungsi untuk merangkai huruf dari kumpulan konsonan yang dijadikan suatu perkataan. Komputer grafis telah berdampak signifikan pada banyak bidang salah satunya animasi komputer. Animasi komputer dapat diimplemantasikan bagi anak untuk belajar karena dalam masa perkembangannya anak memiliki kecenderungan meniru dan mengamati sehingga memudahkan anak dalam menerima materi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengetahui kelayakan animasi 3D pada media pembelajaran mengenal huruf vokal. Metode penelitian menggunakan model pengembangan waterfall meliputi tahapan pra produksi, produksi dan pasca produksi. Tahap pra produksi, (a) penentuan ide dan cerita; (b) desain karakter; (c) <em>storyboard</em>; (d) perekaman suara. Tahap produksi, (a) <em>modeling</em>; (b) <em>texturing</em>; (c) <em>rigging</em>; (d) <em>animating</em>; (e) <em>lighting</em>; (f) <em>camera operation</em>; (g) <em>rendering</em>. Tahap pasca produksi, (a) <em>final editing</em>; (b) hasil <em>video</em> animasi. Media animasi 3D mengenal huruf vokal dikategorikan layak setelah dilakukan validasi oleh 4 ahli media. Hal ini dibuktikan dalam pengujian pertama media didapatkan hasil rata-rata 81% yang berada pada kategori layak dengan catatan revisi sesuai saran. Pengujian kedua setelah media direvisi didapatkan hasil rata-rata 86,5% yang berada pada kategori sangat layak.</span></p><p class="Abstrak" align="center"><span lang="IN"> </span></p><p class="Abstrak"><em><strong>Abstract</strong></em></p><p class="Abstrak"><em><em>The recognition of vowels for early childhood needs to be introduced early because the vowels function to string the letters of the consonant groups that are used as words. Based on the observation in KB Syiarul IslamTegal that the learning media know the vowels still use a simple props that is a vocal board attached to the class wall. This makes the child easily saturated and uninterested. In addition there is no media learning in the form of 3D animation. Anticipating these constraints, new learning media is needed using 3D animation. 3D animation can be implanted for the child to learn because in its development period the child has a tendency to emulate and observe so as to facilitate the child in receiving material. In general, this research aims to design and know the feasibility of visual elements (images, writings) and 3D animations on the media learning to know the vocal letters. The research method uses waterfall development model according to M. Suyanto (2006) which includes pre production stage, production and post production. Pre-production stage, (a) determination of ideas and stories; (b) Character design; (c) Storyboard; (d) Voice recording. Production stage, (a) modeling; (b) texturing; (c) Rigging; (d) Animating; (e) Lighting; (f) Camera operation; (g) Rendering. Post-production stage, (a) final editing; (b) The result of animated video. 3D animation Media know the vowels categorized worthy with the assessment of some aspects such as the aspect of image quality, sound quality, media content, objects and characters, background, animation techniques, storyline, and the impression of the video done validation by 4 Media experts. This is evidenced in the first test of the media obtained an average result of 81% which is in decent category with revision notes as per suggestion. The second Test after the revised media obtained an average yield of 86.5% which is in very decent category</em></em></p>

Pengaruh Model Pembelajaran REMAP STAD dalam Melatih Keterampilan Literasi Sains Peserta Didik

“…Implikasi keterampilan literasi sains bagi peserta didik akan terlihat ketika peserta didik mempunyai keberanian untuk mengungkapkan konsep atau ide dan perspektif yang mereka susun sendiri sehingga guru lebih mudah dalam memberikan stimulasi yang berkelanjutan yang akan melatih keterampilan literasi sains peserat didik dalam menelaah setiap konsep (Irawan et al, 2023). Implikasi langsung yang dapat dirasakan adalah peserta didik secara dinamis dan berkesinambungna sehingga mampu memahami setiap materi pembelajaran yang tidak terbatas menghafal konsep secara umum akan tetapi peserta didik terbiasa untuk melakukan kegiatan penyelidfikan yang sanagt dibutuhkan dalam meningkatkan keterampilan literasi sains sebagai kecakapan dasar abad 21 untuk membuat peserat didik mampu mengeintegrasikan setaip konsep dengan fenomena nyata yang terjadi dalah kehidupan sehari-hari (Pratama & Putri, 2020). Perkembangan yang sangat vital bagi peserta didik adalah perkembangan asosiasi konsep sebab sebagai faktor awal yang menentukan mahasiswa untuk dapat berinteraksi dengan fenomena sains yang mereka jumpai dalam lingkungannua, sehingga melalui pembelajaran Remap STAD akan memberikan stimulus rasa sensitif yang dimiliki oleh peserta didik dalam mencari, merunutkan setiap gagasan dan fenomen ilmiah dalam proses pembelajaran.…”

Perancangan Video 3D mengenai Senjata Tradisional dari Asia Timur

“…Animasi 3D adalah penciptaan sebuah gambar bergerak yang berada pada ruang digital tiga dimensi. Perbedaan animasi dua dimensi dan tiga dimensi adalah dua dimensi terdiri dari dua koordinat saja yaitu X dan Y sedangkan tiga dimensi terdiri dari tiga koordinat yaitu X, Y, dan Z [7].…”

Pengembangan media pembelajaran 3D untuk mata kuliah geologi dasar

“…Berdasarkan hasil penilaian ahli materi diketahui bahwa media pembelajaran yang dihasilkan tergolong baik sedangkan hasil penilaian ahli media diketahui bahwa media pembelajaran yang dihasilkan tergolong sangat baik. Hasil ini sejalan dengan berbagai penelitian terkait pengembangan media pembelajaran 3D yang menunjukkan hasil media pembelajaran 3D mampu menyajikan berbagai media dengan baik (Aulia et al, 2019;Pratama & Putri, 2020;Yelianti et al, 2018) dan mampu digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran (Aulia et al, 2019;Kumar et al, 2016;Yelianti et al, 2018). Penggunaan media pembelajaran 3D pada mata kuliah Geologi menurut ahli materi akan membantu dalam memahami materi Geologi Dasar terutama menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan materi dari Geologi Dasar karena dapat melihat dari berbagai sudut pandang, keadaan ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan yang menyatakan bahwa media pembelajaran 3D dapat memperbaiki kesalahan dalam memahami suatu benda (Cakiroglu & Yilmaz, 2017).…”