2018
DOI: 10.24912/jmishumsen.v2i1.1599
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Art Therapy Untuk Mengurangi Gejala Depresi Pada Narapidana

Abstract: Narapidana yang menjalani hukuman pertama kali memiliki perasaan takut dan kekhawatiran akan kekerasan dibandingkan dengan narapidana yang telah berulangkali dipenjara, narapidana yang menjalani hukuman di atas lima tahun memiliki beban yang besar yang dapat memicu tingkat kecemasan, depresi dan psikosomatis. Salah satu dampak yang dialami narapidana adalah depresi yang merupakan gangguan dengan ciri-ciri perasaan sedih yang berkelanjutan hampir setiap hari, tidak tertarik untuk melakukan aktivitas apapun dan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 5 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…The focus of this therapy is to encourage individuals to express themselves visually through activities; building, arranging, mixing, touching, printing, pasting, drawing, photographing, documenting, making films, and so on (Malchiodi, 2011). Based on the research results, art therapy is useful for improving children's self-concept (Hidayah, 2014), reducing anxiety in women victims of domestic violence (Joseph, Satiadarma, & Koesma, 2018), accelerating the healing process of psychotic patients (Maftukha, 2017), reducing depression in older adults (Permatasari, Marat, & Suparman, 2017), and reducing depression symptoms in prisoners (Saputra, Kartasasmita, & Subroto, 2018).…”
Section: Forewordmentioning
confidence: 99%
“…The focus of this therapy is to encourage individuals to express themselves visually through activities; building, arranging, mixing, touching, printing, pasting, drawing, photographing, documenting, making films, and so on (Malchiodi, 2011). Based on the research results, art therapy is useful for improving children's self-concept (Hidayah, 2014), reducing anxiety in women victims of domestic violence (Joseph, Satiadarma, & Koesma, 2018), accelerating the healing process of psychotic patients (Maftukha, 2017), reducing depression in older adults (Permatasari, Marat, & Suparman, 2017), and reducing depression symptoms in prisoners (Saputra, Kartasasmita, & Subroto, 2018).…”
Section: Forewordmentioning
confidence: 99%
“…Art therapy sudah mulai digunakan sebagai sarana terapi bagi penyandang mental disorder. Berdasarkan hasil penelitian (Permatasari, Marat, & Suparman, 2017) (Saputra, Kartasasmita, & Subroto, 2018) art therapy dapat menjadi sarana untuk mengurangi tingkat depresi pada lansia dan narapidana serta mengurangi kecemasan pada penderita kanker (Hasanat, 2010). Pada beberapa penelitian lain art therapy dapat menjadi media untuk menyalurkan emosi anak agar dapat mengontrol emosinya dan menghindari ledakan emosi yang tidak terkendali (tantrum) (Fauziyyah, Ifdil, & Putri, 2020).…”
unclassified