Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang ketat, pemahaman mendalam terhadap perilaku pembelian konsumen menjadi krusial bagi pelaku bisnis. Penelitian ini memperkenalkan metode FP-Growth (Frequent Pattern Growth) sebagai alat analisis untuk mengidentifikasi pola pembelian konsumen secara efektif dan efisien. Dalam pengamatan lapangan, teridentifikasi bahwa banyak rumah makan menghadapi kesulitan dalam memahami dan mengantisipasi pola pembelian konsumen. Ketidakmampuan ini dapat menghambat pengembangan strategi pemasaran yang efektif dan mengoptimalkan keuntungan. Dari data observasi dan literatur, terungkap bahwa aturan asosiasi yang kuat dalam pola pembelian seringkali sulit untuk diidentifikasi secara manual, dan inilah masalah utama yang ingin dipecahkan melalui penelitian ini. Masalah mendasar yang mendasari sulitnya mengidentifikasi pola pembelian konsumen adalah kompleksitas dan volume data transaksi.Metode tradisional atau manual seringkali tidak efisien dalam memisahkan informasi berharga dari data yang jenisnya berbeda-beda. Hasil penelitian ini mendapatkan kesimpulan hasil persentase nilai minimum support dan confidence adalah [Mangkuk plastik, Es Milo, Bakso Rebusan, Ayam Kremes, Bakso Balung] --> [Air mineral, Es Teh/Teh Hangat] (confidence: 0.821) Hasil ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi perusahaan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran mereka dan meningkatkan kepuasan pelanggan.