2022
DOI: 10.54314/jssr.v5i2.922
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Metode Forward Chaining Dalam Mendiagnosa Penyakit Kulit Kepala

Abstract: Kulit merupakan organ terpenting pada manusia, jika kulit kepala mulai terasa gatal, perih dan tidak tahu cara menanganinya lama kelamaan penderita  itu akan terkena penyakit kulit kepala tingkat akut. Metode forward chaining adalah suatu rantai yang di cari atau dilintasi dari suatu permasalahan untuk memperoleh solusi. Hasil yang diberikan dari penelitian ini adalah sistem pakar diagnosa penyakit kulit kepala yang dibangun menggunakan sistem aplikasi website menggunakan bahasa pemrograman PHPMySQL dan menggu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Menurut Jogiyanto HM (2011:299), penalaran backward reasoning adalah suatu penalaran yang didasarkan pada tujuan (goal-driven), metode ini dimulai dengan memperkirakan apa yang terjadi kemudian mencari fakta-fakta (evidence) yang mendukung atau membantah hipotesis tersebut [12]. Backward chaining adalah suatu alasan berkebalikan dengan hipotesis, dimana hipotesis dihasilkan setelah mengumpulkan fakta-fakta yang sudah ada secara lengkap lalu diambil kesimpulan (conclusion) atau hipotesisnya sedangkan backward chaining akan memperkirakan potensial kesimpulan (conclusion) yang mungkin terjadi atau terbukti, karena adanya fakta yang mendukung hipotesis tersebut [13]. Backward chaining metode ini pernyataan diawali dari sebelah kanan yang artinya penalaran dimulai dari hipotesis untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut, kemudian harus dicari data atau fakta yang ada dalam ilmu pengetahuan [14].…”
Section: B Backward Chainingunclassified
“…Menurut Jogiyanto HM (2011:299), penalaran backward reasoning adalah suatu penalaran yang didasarkan pada tujuan (goal-driven), metode ini dimulai dengan memperkirakan apa yang terjadi kemudian mencari fakta-fakta (evidence) yang mendukung atau membantah hipotesis tersebut [12]. Backward chaining adalah suatu alasan berkebalikan dengan hipotesis, dimana hipotesis dihasilkan setelah mengumpulkan fakta-fakta yang sudah ada secara lengkap lalu diambil kesimpulan (conclusion) atau hipotesisnya sedangkan backward chaining akan memperkirakan potensial kesimpulan (conclusion) yang mungkin terjadi atau terbukti, karena adanya fakta yang mendukung hipotesis tersebut [13]. Backward chaining metode ini pernyataan diawali dari sebelah kanan yang artinya penalaran dimulai dari hipotesis untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut, kemudian harus dicari data atau fakta yang ada dalam ilmu pengetahuan [14].…”
Section: B Backward Chainingunclassified